Pagar Makam Sultan Hasanuddin Roboh, Kadis Sosial Gowa Mengaku Lalai

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belum Dibenahi. Dinding rumah Harto Dg Gading masih tampak terbuka akibat runtuhan pagar Makam Sultan Hasanuddin, Selasa (25/12/2018).

Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Pagar pembatas Makam Sultan Hasanuddin bagian barat masih tampak lowong, Selasa (25/12/2018) sore. Guyuran hujan deras membuat pagar tersebut roboh dan menimpa tiga rumah warga, Jumat (21/12/2018) malam lalu.

Padahal proyek yang ditangani oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa menggunakan anggaran sebesar Rp 4.3 miliar. Proyek ini dikerjakan sejak 29 Agustus 2018 lalu.

Kadis Sosial Gowa, Syamsuddin Bidol mengaku lalai atas peristiwa robohnya pagar pembatas Makam Sultan Hasanuddin ini. Pihaknya tidak memperhitungkan akan ada curah hujan tinggi. Hingga akhirnya tembok pembatas roboh dan menimpa tiga rumah warga.

"Ini (baca: tembok roboh) di luar perhitungan kami. Karena mulai malam itu hujan terus. Secara teknis perhitungannya tidak pas," kata Biddol kepada Tribun Timur, Selasa (25/12/2018).

Syamsuddin Bidol melanjutkan, kejadian tersebut menjadi catatan penting bagi pihaknya. Ia pun telah meminta PPK, kontraktor dan konsultan pengawas untuk melakukan perbaikan.

"Kita akan melakukan langkah-langkah sesuai ketentuan untuk pengerjaan rehabilitasi makam Sultan Hasanuddin ini ke depan," tambah Bidol.

Sementara itu, salah satu pemilik rumah, Harto menilai, pekerja proyek melakukan kekeliruan sejak awal pengerjaan. Dinding pembatas makam Sultan Hasanuddin ditinggikan tanpa penyediaan seluran air.

Padahal, kata Harto, dinding bagian barat merupakan tempat terendah dalam kompleks makam tersebut. Hingga akhirnya dinding roboh saat hujan deras mengguyur. Bebatuan besar bergelinding masuk ke rumahnya, disertai rembesan lumpur.

"Pekerja tidak menyiapkan lubang pembuangan, padahal dinding ini adalah bagian terendah dari makam. Akibatnya air tertampung di sini," sesal  Harto.

Kontrak Kerja 100 Hari Kalender

Papan proyek ini bertuliskan, pengerjaan revitalisasi Makam Sultan Hasanuddin dilakukan selama 100 hari kerja. Pengerjaannya sejak tanggal 29 Agustus 2018 lalu.

Pelaksana pengerjaan dilakukan oleh PT Rinvanda Lestari dengan nomor kontak 02/PBJ/KK-KRS/Hasanuddin/08/ 2018. Sementara konsultan pelaksana adalah CV Multimage.

Hingga Selasa (25/12/2018) atau hari ke-118 sejumlah pekerja masih melakukan pengerjaan dalam kompleks makam.

"Ketentuannya kita kaji kembali mengenai keterlambatan pengerjaan ini. Untuk sementara saya baru mau bicarakan kembali dengan PPK dan kontraktor," kata Syamsuddin Bidol.

Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan proyek revitalisasi makam pahlawan nasional ini menggunakan anggaran APBD Rp. 2.3 miliar ditambah APBN Rp 2 miliar.

Baca: VIDEO: Pangdam XIV Hasanuddin Pastikan Natal Aman

Baca: Asset Gelar Yasinan Untuk Korban Tsunami Lampung dan Banten

Baca: 7 Fakta Dylan Sahara Istri Ifan Seventeen Ternyata Punya Kaitan Prabowo Subianto & Fadli Zon?

Baca: Daftar 7 Pemain yang Dilepas PSM Makassar, Lihat Juga 10 Pemain Incaran PSM di Bursa Transfer Liga 1

Baca: Umat Katolik di Toraja Utara Ibadah Misa Natal Doakan Korban Bencana Alam

Baca: Lama Bungkam, Akhirnya Mantan Pelatih Persib Bandung Mario Gomez Angkat Bicara soal Pemecatannya

Baca: BMKG Rilis Potensi Angin Kencang di Wilayah Sulbar

Baca: Daftar 7 Pemain yang Dilepas PSM Makassar, Lihat Juga 10 Pemain Incaran PSM di Bursa Transfer Liga 1

Baca: 7 Fakta Dylan Sahara Istri Ifan Seventeen Ternyata Punya Kaitan Prabowo Subianto & Fadli Zon?

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Baca: Jemaat Ibadah Natal Gereja Bukit Hermon Tusan Mamasa Membeludak

Baca: 20 Ucapan Selamat Natal 2018 & Tahun Baru 2019: Kirim Via WA, IG dan FB Untuk Orang Tercinta

Baca: Mahasiswa STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Mayoritas Asal Provinsi NTT dan Mamasa

Berita Terkini