Pemprov Sulsel, Australia, dan Unhas Kolaborasi Dalam Pembangunan Daerah

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, dan Ketua (Chairman of The Board) Australia-Indonesia Centre Harold Mitchell AC

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Surat Pernyataan Kehendak (Letter of Intent) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Republik Indonesia (RI) dengan Australia - Indonesia Center (AIC) tentang penguatan kualitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kepariwisataan, lingkungan hidup, pertanian, peternakan dan kesehatan hewan resmi diteken.

Pernyataan kehendak ini ditandatangani oleh Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) dan Ketua (Chairman of The Board) Australia-Indonesia Centre Harold Mitchell AC disaksikan langsung oleh Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin, Senin (3/12).

Baca: Skor 0-0, Live Streaming Vidio.com Indosiar Bhayangkara FC Vs PSM Makassar Tanpa Buffer

Baca: Tak Perlu ke Singapura untuk Nikmati Kepiting Saos Singapore, Tersedia di Ratu Gurih Makassar

Kerjasama ini dapat diperluas pada bidang-bidang lainnya, seperti di bidang penelitian dan pengembangan daerah.

NA menyambut baik pernyataan kehendak ini dan yakin akan menghasilan kerjasama positif serta menguntungkan kedua belah pihak.

"Saya ingin menyampaikan selamat pagi dan selamat datang di Sulsel dan Hasanuddin. Tentu saya hadir di sini sebagai warga civitas akademik, saya dosen dan kebetulan menjadi Gubernur Sulsel. Saya kira akan ada nilai positif yang bisa dihasilkan, mungkin kerja sama bisnis dan penelitian," kata Nurdin Abdullah.

Menurut NA, Sulsel mempunyai banyak potensi yang bisa dikerjasamakan. Misalnya saja Unhas saat ini yang sedang melakukan pengembangan sapi dengan Kabupaten Enrekang.

"Australia juga terkenal dengan pengembangan sapinya. Di Indonesia, dengan kebutuhan sapi yang besar, di hari besar kami masih impor daging. Dan harapan kami Sulsel menjadi penyandang pangan daging," sebutnya.

Hal lain menurut NA yakni penjajakan kerjasama peningkatan sumber daya manusia.

"SDM menjadi fokus kita ke depan, good governance bisa dengan peningkatan kapasitas kita," ujarnya.

Usai penandatanganan, Australia-Indonesia Centre memberikan cenderamata berupa peta kepada NA.

Baca: Marak Transaksi Narkoba, Tim Elang Polrestabes Makassar Ciduk Tiga Warga di Jl Gotong

Baca: Lagi, Sidang Nahkoda KM Arista yang Menewaskan 17 Penumpang Ditunda

Pada hari yang sama, The Australia-Indonesia Center menggelar simposium internasional di Unhas terkait penjelajahan hubungan bersejarah antara para nelayan dari Makassar and suku Yolngu dari Australia bagian utara.

Simposium ini akan meninjau secara khusus sejarah kemitraan di bidang kesenian antara kawasan bertetangga ini, serta meluncurkan program pertukaran seniman kreatif yang akan mendalami dan melanjutkan hubungan bersejarah antara kedua belah pihak.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 


Berita Terkini