TRIBUN-TIMUR.COM - Ajang Reuni 212 di sekitar Monumen Nasional atau Monas Jakarta mulai dipadati pendukung Reuni 212.
Calon Presiden RI Prabowo Subianto hadir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga bergabung dengan massa.
Hingga berita ini ditulis pukul 11.29 WITA, kondisi kondusif.
Baca: Kronologi Hotman Paris Ditangkap Polisi Karena Bawa Duit Ratusan Juta Rupiah, Disangka Teroris
Baca: Ceraikan Gading Marten, Gisel Malah Gandeng Paman Gading Jadi Kuasa Hukumnya, Gini Ceritanya
Baca: UPDATE Klasemen Liga 1 2018 - PSM Makassar & Persija Jakarta Perkasa Usai PSMS Medan Tekuk Persebaya
Reuni akbar 212 yang diselenggarakan hari ini, Minggu (2/11/2018) yang dipusatkan di Monas sudah dipadati oleh massa.
Kegiatan reuni akbar 212 yang dilansungkan hari ini diselenggarakan mulai pukul 07.00 WIB diawali dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional, dan pembacaan ayat suci Al-Quran.
Kegiatan ini dihadiri reuni akbar 212 ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
1. Dihadiri oleh Prabowo, Anis Baswedan dan beberapa tokoh politik
Sejumlah tokoh menghadiri reuni akbar alumni 212, diantaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Anies Baswedan didampingi Prabowo Subianto tampak meninggalkan kawasan Monas dengan pengawalan ketat para petugas keamanan reuni akbar 212.
Peserta reuni akbar 212 tampak mengerubungi Prabowo Subianto. Kendati demikian, Prabowo hanya melambaikan tangan sembari terus berjalan meninggalkan kawasan Monas.
2. Sejumlah tokoh tidak sepakat dengan reuni akbar 212
Tribunnews melansir dari TribunWow, Minggu (2/11/2018), sejumlah tokoh tidak setuju dengan acara yang dipusatkan di Monas tersebut.
Diantara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat yang memberikan imbauan kepada masyarakat di Jawa Barat untuk tidak ikut serta aksi Reuni 212, karena berpendapat kegiatan 212 tidak murni kegiatan keagamaan.
Gerakan Jaga Indonesia, melalui Sekertaris Jenderal (Sekjen) Presidium Nasional Gerakan Jaga Indonesia Boedi Djarot, mengatakan Anies akan memberikan izin karena merasa itu balas budi Anies Baswedan kepada aksi 212 yang lalu menggulingkan Ahok di saat mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2107.
Menko Polhukam Wiranto juga mengeluarkan ketidaksetujuannya karena tidak relevan lagi.