Pulang Saat Rapat Paripurna, Ini Penjelasan Ketua BK DPRD Luwu Timur

Penulis: Ivan Ismar
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Rapat paripurna DPRD Luwu Timur, Kamis (29/11/2018) malam. Sejumlah anggota dewan sudah meninggalkan ruang rapat sebelum rapat selesai.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Luwu Timur, Suardi Ismail mengakui ikut meninggalkan rapat paripurna yang sedang berlangsung.

Suardi berdalih, meninggalkan rapat karena mengisi agenda ceramah di acara majelis taklim.

"Saya juga yang keluar, karena ada undangan ceramah dari majelis taklim," kata Suardi kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).

Menurutnya, undangan rapat pukul 14.00 Wita namun molor pukul 15.00 Wita lewat. "Jadi teman-teman (dewan) yang ada agendanya keluar untuk dihadiri," ujarnya.

Selain itu, kata Suardi, pihaknya sudah mendapat laporan terkait ulah dewan tersebut, hingga saat ini BK sementara klarifikasi.

"Yang bertanda tangan (absen hadir) pada saat paripurna sebanyak 21 orang," ujarnya.

Suardi pun tidak menampik rapat paripurna yang ditinggalkan sangat penting karena ada agenda mengambil keputusan.

Suardi juga menambahkan, BK juga akan menelusuri siapa-siapa saja yang kerap melakukan hal itu, saat paripurna berlangsung.

"Nantinya BK akan mengadakan rapat, dan akan merundingkan sanksi apa yang akan diberikan sesuai dengan pelangaranya," tutur Suardi.

Diberitakan sebelumnya, Rapat paripurna DPRD Luwu Timur tidak berjalan mulus, Kamis (29/11/2018). Sejumlah anggota dewan yang hadir sudah meninggalkan ruang rapat sebelum rapat selesai.

Awalnya rapat berlangsung kuorum. Namun sejumlah dewan sudah pulang saat rapat dihadiri Bupati Luwu Timur, Thorig Husler sedang berlangsung.

Agenda rapat paripurna dalam rangka laporan pimpinan gabungan komisi dan persetujuan bersama RAPBD 2019.

Sekaligus pendapat akhir kepala daerah serta mendengarkan laporan hasil kerja pansus tahap II dirangkaikan dengan penyerahan ranperda inisiatif tahap III tahun 2018.

Akibatnya, rapat untuk mengambil keputusan batal dilakukan karena rapat tidak kuorum. Hanya sedikit anggota dewan yang tetap tinggal di ruang rapat.

Pantauan TribunLutim.com, anggota dewan yang masih tinggal dalam rapat berjumlah 11 orang.

Mereka yang bertahan adalah Amran Syam, Muh Siddiq BM, Harisah, Iwan Usman, Andi Endhy B Shin Go, I Made Sariana, Andi Baharuddin, Usman Sadik, Sukman Sadike, Efraim dan Tugiat.

"Jangan hanya persoalan ulah dua orang lembaga ini jadi rusak," kata Usman Sadik rada kesal.

Bahkan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Luwu Timur, Suardi Ismail juga ikut meninggalkan ruang rapat.

"Ini yang masih di luar (anggota dewan) tolong disuruh masuk. Seharusnya BK ambil langkah tegas," kata Sukman Sadike.

Staf humas DPRD, Satpol PP dan Pemkab Luwu Timur mencari anggota dewan di luar ruang rapat tidak menemukan anggota dewan yang dicari. Menurut informasi banyak yang sudah pulang.

Berselang kemudian, Anggota DPRD Luwu Timur, Rully Heriawan dan Badawi Alwi kembali masuk ke ruang sidang setelah dipanggil. Selain dari itu, tidak ada yang masuk ke ruang rapat.

"Gimana mau ambil keputusan kalau rapat tidak kuorum seperti ini. Ini soal pertanggung jawaban," tutur Andi Endhy.

Rapat dipimpin Ketua DPRD Luwu Timur, Amran Syam didampingi Wakil Ketua 1, Muh Siddiq BM.

Adapun jumlah anggota DPRD Luwu Timur sebanyak 30 orang." Kalau kuorum malam ini, kita lanjut rapat. Kalau tidak besok dilanjutkan," kata Muh Siddiq BM.

Rapat dimulai sekitar pukul 16.00 Wita.

Berita Terkini