Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Sejumlah ASN Bantaeng mulai mempertanyakan penggunaan iuran Korps Pegawai RI (Korpri).
Menurut salah satu ASN Bantaeng yang meminta namanya dirahasiakan. Iuran Korpri itu dibayarkan setiap bulannya.
Pembayarannya dilakukan dengan pemotongan secara langsung tiap bulan saat ASN terima gaji.
Baca: Tim T4P Polres Bantaeng Bekuk Pencuri Hp di Jl Pahlawan Bantaeng
Baca: Semua SMP di Bantaeng Kini Punya Duta Anti Pernikahan Dini
"Kami ini bayar iuran tiap bulan. Tapi tidak pernah tahu penggunaan dari iuran itu," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Selasa (27/11/2018).
Dia menyebutkan bahwa nominal dari iuran itu bervariasi. Tergantung dari golongan ASN bersangkutan.
Jika dihitung, nominalnya pun tidak sedikit tetapi mencapai ratusan juta tiap tahunnya.
"Kita bayangkan saja nilai iuran terendah Rp 3.000 perbulan jika dikalikan dengan total pegawai di Bantaeng sebanyak 4.268 orang. Jumlahnya Rp 12.804.000 tiap bulannya," tambahnya.
Sehingga menurutnya, jika Rp 12 juta dikali 12 bulan maka totalnya Rp 153.600.000.
Hal ini menurutnya berlaku sejak 10 tahun lalu yang dikelola oleh Sekretaris Korpri Bantaeng, Muh Rusli. Selaku pejabat yang memegang penuh organisasi kepegawaian di Bantaeng itu.
"Ini sudah berjalan sejak 10 tahun lalu. Sampai sekarang kami tidak tau arah dari peruntukannya itu," tuturnya.
Dia juga menyayangkan sikap Sekretaris Korpri yang seolah tidak memberi penghargaan kepada para ASN yang masuk masa Purna Bakti (Pensiun).
Mereka yang telah mengabdikan dirinya itu hanya dihargai dengan cindera mata berupa jam dinding maupun handuk. Padahal iuran Korpri begitu besar.
"Begitu besar total iuran Korpri. Masa kalau pensiun cuma dapat penghargaan berupa jam dinding dan handuk, kan tidak benar ini," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Korpri Bantaeng, Muh Rusli saat dikonfirmasi belum memberikan responnya. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: