TRIBUN-TIMUR.COM - Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad terkait Rebo Wekasan.
Kata kunci atau keyword “Rabu Wekasan” atau “Rebo Wekasan” masuk dalam top keyword teratas di Google Trends Indonesia pada Selasa (6/11/ 2018).
Penjelasan Rabu Wekasan dari Wikipedia.org memiliki arti nama hari Rabu terakhir di bulan Safar pada Kalender lunar versi Jawa.
Konon ini adalah hari datangnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.
Pada hari ini biasanya dimulainya rangkaian Upacara Adat Safaran yang nanti akan berakhir di Jumat Kliwon bulan Maulid (Mulud).
Seperti upacara Sedekah Ketupat dan Babarit di daerah Sunda kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap.
Maka rata-rata upacara yang dilaksanakan pada hari ini adalah bersifat tolak bala.
Contoh-contoh upacara adat pada hari ini di Tanah Jawa,
1. Sedekah Ketupat, Sidekah Kupat di daerah Dayeuhluhur, Cilacap.
2. Upacara Rebo Pungkasan, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
3. Ngirab, di daerah Cirebon.
4. Safaran di beberapa daerah.
5. Dan banyak orang muslim tertentu yang melakukan sembahyang tertentu.
Menjelaskan hal itu, dipublikasikan melalui channel YouTube Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia pada hari Arba Mustakmir ini.
Baca: Sriwijaya Air Bawa Durian Bikin Penumpang Tolak Terbang, Durian saat Mandala Jatuh Pun Diungkit
Baca: Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi, Karena Overstay?
Baca: Ternyata Roger Danuarta Jadi Mualaf Atas Bimbingan Sosok Ini
Salah satunya, terkait apakah Rabu Wekasan dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?