UNM Gandeng L2Dikti Wilayah IX Sulawesi Peningkatan Pembelajaran Jarak Jauh

Penulis: Munawwarah Ahmad
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UNM Gandeng L2Dikti Wilayah IX Sulawesi Peningkatan Pembelajaran Jarak Jauh

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Universitas Terbuka, Universitas Musamus Marauke dan Universitas Cendrawasih Jayapura menjalin kerjasama bersama dengan Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (L2Dikti) Wilayah IX Sulawesi.

Kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait partisipasi pendidikan melalui peningkatan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia, dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), sekaligus peningkatan sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengabdian pada masyarakat, di ballroom Pinisi UNM, Jumat (2/11/2018).

Baca: Pengacara di Bantaeng Ini Yakin PSM Libas Persipura di Mattoanging

Baca: Ulang Tahun ke-27, Metro Trans Studio Mall Beri Promo Spesial

Baca: Saddil Ramdani Tersangka, Ini 2 Kerugian Akan Dialami Pemain Timnas U19 Tersebut

MoU ini ditandatangani oleh Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam, Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat Ketua L2Dikti Wilayah IX Sulawesi Prof Jasruddin, perwakilan dari Universitas Cendrawasih dan Universitas Musamus.

Rektor UNM Prof Husain Syam mengatakan kerjasama yang dibangun sebagai tindak lanjut amanah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Bagi Prof Husain online learning atau pendidikan jarak jauh (PJJ) dinilai menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia. Mengingat, APK saat ini masih berada pada angka 32 persen.

Baca: LTT Padi Meningkat, Kementan Ganjar Blora Berbagai Bantuan

Baca: Maestoso Music Makassar Hadirkan Pianis Klasik Internasional Levi Gunardi

Baca: Ketua HWK Selayar Harap Pengurus HWK Pasimasunggu Berdayakan Wanita di Desa

"Kerja sama ini tentu dalam menjalankan program strategis Menristekdikti dalam memberikan dan mengembangkan pembelajaran jarak jauh dan online learning. Hal ini dapat menyelesaikan sejumlah tantangan, salah satunya APK," kata Prof Husain.

Secara terppisah, Rektor UT Prof Ojat yang mengisi kuliah umum, meyinggung tentang pembelajaran dalam jaringan di era revolisi industri 4.0. Ia menjelaskan bagaimana UT membangun Infrastruktur Pendidikan di tiap-tiap daerah di pelosok negeri untuk menjangkau masyarakat agar menikmati pendidikan melalui PJJ.

"MoU ini sangat penting, dalam mengembangkan online learning yang sangat dibutuhkan sekarang ini. Apalagi ini terkait sentuhan perkembangan teknologi 4.0,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, dunia telah berada pada era revolusi industri 4.0. Karena itu, sistem pendidikan tinggi, termasuk PJJ, harus mampu beradaptasi dengan merancang terobosan dan program yang seirama dengan perkembangan zaman.

"Bagaimana memindahkan interaksi perkuliahan terjadi di layar komputer, di Indonesia saat ini peningkatan APK Perguruan Tinggi baru mencapai 32 persen, dari penduduk rentang usia 19-23 tahun yang mengenyam pendidikan tinggi. APK ini harus dipacu sehingga pada 2020 nanti dapat mencapai hingga 40 persen,"tambah Prof Ojat.

Kampus dinilainya memiliki peluang yang cukup besar dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan APK, dengan online learning memililki luasan daya jangkau, akses, dan kapasitas layanannya.

"Kita berupaya mewujudkan, sehingga harapannya Indonesia mampu meningkatkan pendidikan dengan baik," tutupnya.

Kegiatan sesi diakhiri dengan penandatanganan MoU sekaligus pertukaran cinderamata antar perguruan tinggi negeri dan L2Dikti.(*)

Berita Terkini