Peringati Sumpah Pemuda, Polisi dan Mahasiswa Saling Dorong di Kantor Bupati Jeneponto

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung Koalisi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Jeneponto terlibat saling dorong dengan polisi saat berunjukrasa di kantor Bupati Jeneponto, Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Senin (29/10/2018

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung Koalisi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Jeneponto berunjukrasa di kantor Bupati Jeneponto, Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Senin (29/10/2018).

Para demonstran tiba di kantor Bupati Jeneponto dengan menggelar aksi long march sambil membawa rangka keranda mayat.

Selain membawa keranda, sejumlah pamflet bertuliskan, "Copot Kadis Nakal, Copot Direktur RSUD Jeneponto, Sejahterakan Petani" dan beberapa pamflet lainnya.

Saat tiba di gerbang kantor bupati Jeneponto, demonstran disambut sejumlah personel Polres Jeneponto dan Satpol PP yang telah berjaga lebih dulu.

Tidak berselang lama usai berorasi dan berhadap-hadapan dengan petugas Satpol PP dan polisi di depan gerbang, pengunjuk rasa yang menggunakan truk tongkang sebagai panggung orasi langsung meransek masuk ke halaman kantor bupati Jeneponto.

Di dalam lobi parkiran bupati Jeneponto, pengunjuk rasa melanjutkan orasinya. Dalam orasinya, mereka meminta agar bupati Jeneponto, Iksan Iskandar menemui mereka.

Menanti kehadiran orang nomor satu di Jeneponto yang tidak kunjung tiba, pengunjuk rasa pun meransek masuk ke dalam kantor.

Namun langkahnya terhalang oleh pagar betis petugas kepolisian dan Satpol PP yang berjaga.

Akibatnya keributan pun tak tehindarkan. Saling dorong pun terjadi antara pengunjuk rasa dan personel kepolisian. Beberapa saat saling dorong, keributan pun berhasil diredam

Asisten I Pemkab Jeneponto, Daming, yang hendak mewakili bupati Iksan Iskandar, menemui pengunjuk rasa, ditolak.

"Apakah Anda selaku bapak asisten satu mewakili bupati (Iksan Iskandar) mampu menjawab segala pertanyaan kami, kalau komitment bisa menjawab mari kita berdialog. Kita butuh enam kadis, pertanian, direktur rumah sakit, PU dan lainnya untuk dihadirkan agar berdiskusi dengan kami,"kata seorang peserta aksi, Dayat.

Permintaan pengunjukrasa tidak diindahkan, sang asiaten I Daming, pun meninggalkan pengunjuk rasa dan menuju dalam kantornya.

Beberapa saat kemudian, pengunjuk rasa pun meninggalkan kantor bupati dan bergerak menuju kantor Kejaksaan Negeri Jeneponto, Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

 Follow juga akun instagram official kami: 

Menantu Jokowi Minat Beli Rumah Mewah Laudya Cynthia Bella, Datang Dikawal Banyak Pengawal

Berita Terkini