Diketahui, kematian tersangka dan otak pembakaran (mastermind) satu keluarga di Jl Tinumbu ini terjadi di ruang Isolasi Lapas Kelas 1 Makassar, Senin (22/10/2018) lalu.
Baca: Sebelum Otak Pembunuhan Sekeluarga Tewas, Akbar Ampuh Rencana Dikirim ke Penjara Sadis dan Ngeri Ini
Baca: Akbar Ampuh Sempat Telepon Istri di Jeneponto Sebelum Tewas di Lapas Makassar, Begini Pesannya
Akbar Daeng Ampuh disebutkan pihak Polrestabes Makassar, tewas terlilit rantai borgol pada lehernya dan tulang leher patah karena bunuh diri.
Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar menyebutkan diduga dari hasil penyelidikan Daeng Ampuh tewas karena bunuh diri akibat mengalami depresi.
Minta Polisi Telusuri
Untuk itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar meminta Polrestabes agar menelusuri kematian Akbar Ampuh di ruangan Lapas secara mendalam.
"Pihak penyidik kepolisian ini juga harus transparan dalam menyampaikan hasil penyelidikan ke publik. Setidaknya ada penyelidikan standar," jelas Haswandi.
Haswandi Andi menilai, kasus kematian Ampuh ini sama seperti kasus kematian gembong besar narkoba, Ruslan alias Cullang yang ditembak mati penyidik.
"Kami menilai gemnong narkoba besar seperti Ampuh dan Culang ini bisa jadi aoan berakhir dieksekusi sebelum ini akan lanjut ke pengadilan," ungkapnya.
Culang bersama istrinya Yayu Aprilianti ditangkap dirumah kos di Trans Mamuju-Palu, Pasangkayu, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (28/3/2017).
Culang ditembak oleh pihak kepolisian karena berusaha melarikan usai lakukan perlawanan, polisi pun membidiknya tepat didada kirinya hingga tewas.
Istri Mempertanyakan
Sementara itu, secara terpisah istrinya almarhum Ampuh, Tika (32) mengaku hingga saat ini masih mempertanyakan kematian suaminya di Lapas Makassar.
Menurut Tika, foto yang dia terima dari salah satu rekan Ampuh di Lapas Kelas 1 Makassar usai beberapa jam sumainya meninggal, terlihat sebuah kejanggalan.
"Saya belum yakin kalau suami saya itu bunuh diri, bagian wajahnya kan seperti dihantam dengan benda keras," kata Tika saat dikonfirmasi melalui handphone.
Tika menambahkan, pihak polisi menyebutkan Ampuh mengakhiri hidup dengan melilitkan rantai borgol di leher karena dia stres.