KLAKSON

Kolom Abdul Karim: Lafal

Editor: Jumadi Mappanganro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdul Karim

Jadi tak usah heran dengan itu semua. Itu soal lafal. Kita tahu, lafal adalah anugerah kebudayaan yang melambangkan cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa menuturkan bunyi bahasa.

Yang mencemaskan sesungguhnya adalah jamaknya perilaku manusia beragama yang tidak mencerminkan nilai-nilai kitab suci. Akhlak, moralitas tidak dibunyikan sesuai makna lafal kitab suci.

Merasa terdepan dalam beragama, tetapi perilakunya terletak di luar lafal-lafal kitab suci. 

Kitab suci melafalkan distribusi kasih sayang, tetapi perilaku mencerminkan penyebaran kebencian. Kitab suci melafalkan kemuliaan, tapi kedurjanaan diwujudkan.

Kitab suci melafalkan kejujuran, tetapi kebohongan ditonjolkan. Mengapa? Entahlah. (*)

Catatan: Tulisan di atas telah terbit di Rubrik Opini Tribun Timur edisi cetak Rabu, 24 Oktober 2018

Berita Terkini