Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 78.994 warga belum berani pulang ke rumahnya pascagempa bumi dan tsunami memporakporandakan sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah itu.
Hingga Sabtu (13/10/2018), mereka masih memilih tinggal di posko pengungsian yang disediakan oleh relawan dan pemerintah setempat.
"Pengungsi ada sekitar 78 ribu," kata Kepala Penerangan (Kapen) Kogasgabpad, Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo.
Selain karena rumah mereka belum bisa ditempati karena hancur diguncang gempa dan tsunami, mereka masih trauma bencana susulan.
Baca: Gempa Bumi Hari Ini Berpusat di 4 Daerah di Indonesia, dari Manado, Palu, Dieng Hingga Lampung
Apalagi baru baru ini kembali diguncang gempa dengan kekutan 4,0 SR, Sabtu (13/10/2018).
Pusat gempa terjadi di Donggala sekitar pukul 11:28:16 Wita pada kedalaman 10 km berpusat dititik lokasi 0.12 LU - 119.53 BT 69 Km Barat Laut Dongga- Sulteng.
Ditambah siang tadi pasca diguyur hujan deras aliran sungai agak deras, sehingga daerah pinggir sungai rawan longsor yang bisa menghancurkan pemukiman warga.
Berdasarkan data Kogasgabpad jumlah umah rusak akibat gempa dan tsunami pada 28 Oktober 2018 yang sudah terdata ada 68.451.
Rumah itu tersebar di wilayah Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi. (San)