Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR - Dai asal Makassar, Das'ad Latif, turut serta dalam aksi damai penolakan perekaman biometrik di Sulsel.
Keikutsertaan, Das'ad Latif tersebut terlihat dari foto yang diposting Koordinator Lapangan aksi damai tersebut, Nurhayat di akun facebooknya.
"Orasi ustad Das'ad Latif, Bendahara DPD Amphuri Sulampua," tulis Nurhayat dalam postingannya tersebut, Rabu (3/10/2018).
Aksi damai tersebut berlangsung serentak di kota-kota besar di Indonesia, di mana diikuti berbagai asosiasi, travel umrah dan calon jamaah umrah yang akan berangkat 1440 Hijriyah.
Baca: 4 Potret Surga Tersembunyi di Minahasa
Nurhayat mengatakan, keharusan melakukan perekaman Biometrik sebelum pengurusan visa sangat memberatkan jamaah.
Karena kantor VFS Tasheel terbatas, seperti di Sulawesi Selatan (Sulsel) kantor VFS Tasheel hanya di Makassar, artinya semua calon jamaah umrah di Sulsel harus ke Makassar lalu kembali ke daerah untuk mengurus visa.
"Kasihan calon jamaah, mereka harus ke Makassar dulu untuk perekaman biometrik lalu kembali ke daerahnya untuk urus visa setelah itu kembali lagi ke Makassar," tutur Nurhayat.
"Sistem ini sangat ribet, belum lagi antrinya di kantor VFS Tasheel saat perekaman, ada ribuan jamaah akan berkumpul, mereka ini rata-rata usia 50 tahun bahkan lebih ke atas," ujar Nurhayat.(*)