Perjuangan Rifki
Di sisi lain, Rifki mengaku mendapatkan lawan berat sejak pertandingan semifinal melawan karateka Malaysia Prem Kumar Selvam.
Bahkan, karateka Malaysia itu sempat memberikan perlawanan sengit saat menyamakan perolehan poin 4-4.
Namun, Rifki akhirnya dinyatakan sebagai juara lewat kemenangan hantai karena dinilai lebih agresif daripada lawannya.
Di final, Rifki kembali mendapat perlawanan ketat dari Zadeh.
Terbukti, karateka Iran tersebut sempat mengejar ketertinggalan menjadi 7-8 sebelum akhirnya menyerah 7-9 di tangan Rifki, dan akhirnya harus puas mendapatkan medali perak.
Sementara perunggu menjadi miliki karateka Malaysia Prem Kumar Selvam dan karateka Uzbekistan Sadriddin Saymatov.
Selain medali emas, karate Indonesia juga mendapat tambahan dua medali perunggu, yakni dari karateka putri Cokorda Istri Agung Sanistyarani di kelas 55 kg dan Jintar Simanjuntak di kelas -67 kg.
Pada kumite putri -55 kg, medali emas direbut karateka China Taipeh Tzuyun Wen setelah mengalahkan karateka putri Iran Taravat Khaksar di final.
Alhasil, Taravat pun berhak mendapatkan medali perak.
Sedangkan satu medali perunggu lainnya diperoleh karateka putri Macau China Sok I Wong.
“Saya sebetulnya berharap bisa meraih prestasi lebih baik. Namun, saya tetap mensyukuri apa yang sudah saya raih,” ucap Coki, panggilan akrab Cokorda.
Yang jelas, dengan prestasi Rifki, Indonesia saat ini mengoleksi 1 medali emas dan tiga perunggu.
Sehari sebelumnya, karate Indonesia mampu menyumbangkan satu medali perunggu dari nomor kata perseorangan putra lewat Ahmad Zigi Zaresta Yuda.
PD Parkir Makassar Raya Terapkan Teknologi Parkir Hand Held di Kanrerong
Warga Malili Minta Dinas Perdagangan Atur Pembelian LPG 3 Kg di Pangkalan
Peluang di cabang karate