Setelah itu, Fadli Zon menyebut bahwa bots tersebut berasal dari Amerika, Brazil, Kenya, Inggris, Prancis, Swedia, Mesir dan Australia.
"Ini sekedar edukasi POLLING twitter yg mudah diintervensi BOT. Ini alasan sy ganti metodenya dg RT n LIKE pd polling @prabowo v @jokowi #Pollingpilpres2019," tulisnya.
Ruhut: Bohong!
Politisi Ruhut Sitompul menyebut bahwa polling di Twitter tentang pilihan netizen terhadap pasangan Capres dan Cawapres merupakan sebuah kebohongan.
Lewat akun Twitternya Ruhut Sitompul menanggapi soal polling yang banyak dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Beberapa hari ke belakang, sejak penetapan dan pendaftaran Capres dan Cawapres, banyak akun yang sengaja membuat polling di Twitter.
Menurut Ruhut Sitompul pada cuitannya, polling di Twitter hanyalah sebuah kebohongan.
"Polling yg banyak nongol dijagat twitter akhir2 ini yg hampir semua hasilnya memenangkan Capres/Wapresnya lucu banget,
“Kenapa tidak 100% saja Jagonya Menang, kalau bohong jangan tanggung2 nanti Faktanya Kalah yg Menang dituduh Curang” #2019 Mohon Pak JOKOWI 1X lagi MERDEKA." katanya dalam cuitan di akun @ruhutsitompul.
Diketahui bersama ada banyak sekali polling di Twitter tentang pasangan Capres dan Cawapres.
Akun Twitter Iwan Fals contohnya.
Akun Twitter Iwan Fals membuat polling dengan tiga pilihan.
Dari 50 ribu pemilih 27 persen diantaranya memilih JokMar (Jokowi-Ma'ruf Amin).
68 persen diantaranya memilih PraSan (Prabowo-Sandiaga Uno).
Sementara 5 persen memilih pilihan golput.
Baca: Kombes Herry, Tangkap Cucu Konglomerat Richard Muljadi, Dipuji Hotman Paris hingga Tembak John Kei
Sama halnya dengan akun Iwan Fals, akun Indonesia Lawyers Club juga membuat polling di Twitter.