Jelang Wukuf, JCH Indonesia Tak Dapat Jatah Makan

Penulis: Suryana Anas
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas haji yang memberikan ceramah Manasik Haji di Masjid Hotel Pemondokan Haji Indonesia 1010, kawasan Misfalah, Mekkah, Kamis (16/8/2018).

Laporan Wartawan Tribun Timur, Suryana Anas

TRIBUN-TIMUR.COM, MEKKAH - Jelang pelaksanaan wukuf di Arafah, JCH asal Indonesia tidak mendapat jatah makan selama lima hari.

Hal ini dikarenakan lalulintas di Arab Saudi dikonsentrasikan dengan pelaksanaan ibadah di Arafah, Musdalifah, dan Mina.

"Hari-hari ini semua jalur lalulintas di Mekkah sudah dikonsentrasikan di Arafah. Kalau kita kontak catering, macet. Hitung- hitung kalau sampai mungkin (makanannya) bisa basi," ujar petugas haji yang memberikan ceramah Manasik Haji di Masjid Hotel Pemondokan Haji Indonesia 1010, kawasan Misfalah, Mekkah, Kamis (16/8/2018).

Baca: Jelang Wukuf, JCH Makassar Diminta Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjidil Haram

Olehnya itu, jamaah diminta untuk menyiapkan makanan sendiri.

Untuk makanan, tidak perlau jauh-jauh untuk mencari karena biasanya ada penjual makanan ala Indonesia yang ada di sekitar pemomdokan. Atau bisa juga membuat makanan sendiri.

Namun pada pelaksanaan ibadah di Armina, JCH tetap mendapat jatah makan.

Selain jatah makan, layanan bus shalawat juga tidak beroperasi mulai hari ini hingga 25 Agustus.

Baca: JCH Embarkasi Makassar Diminta Kenakan Pakaian Ihram Sebelum Terbang ke Jeddah

Bus shalawat ini merupakan kendaraan yang digunakan JCH Indonesia untuk berangkat dari hotel ke Masjidil Haram begitu juga sebaliknya.

Olehnya itu, JCH disarankan untuk melaksanakan salat di masjid hotel ataipun masjid di luar yang berada di sekitar pemondokan.(*)

Berita Terkini