5 Fakta Akbar Daeng Ampuh, Otak Pembunuhan 6 Orang di Tinumbu dan 'Gangster' di Lapas Makassar

Penulis: Darul Amri Lobubun
Editor: Ardy Muchlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

polisi menggelar konferensi pers terkait Kasus peredaran narkoba menjadi akar penyebab kebakaran di Jalan Tinumbu di Polrestabes Makassar, Minggu (12/8/2018). Polisi mengamankan enam orang tersangka atas kasus ini yaitu Andi Muhammad Ilham (23), Akbar dg Nampu (32) (penghuni lapas), Riswan (23), Haidir (25), dan Wandi (23).

Ia juga lihai memobilisasi para penghuni lapas untuk melawan.

Catatannya, Rangga sering dipindahkan karena sering mobilisasi massa di lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Dari Lapas Maros, Lapas Bulukumba, dan kembali lagi ke Lapas Makassar

"Dia anak nakal, karena selalu saja dipindahkan ke Lapas lain. Dia selalu mobilisasi massa dan mempengaruhi, disini juga dia pengaruhi," ujar Kepala Lapas Makassar Budi Sarwono saat ditemui di Lapas Makassar, Selasa (14/8/2018) sore.

2. Melawan Petugas Lapas Saat Hendak Ditangkap

Penangkapan Akbar Dg Ampuh alias Rangga (32), oleh petugas Lapas Klas 1 Makassar, ternyata tak mudah

Pasalnya, otak pembakaran rumah di Jl Tinumbu, Kecamatan Tallo, Makassar yang menewaskan enam orang, saat ditangkap, sempat mengancam petugas.

Kronologis penangkapan pelaku Rangga itu, diceritakan Kepala Lapas Makassar Budi Sarwono saat ditemui di Lapas Makassar, Selasa (14/8/2018) sore.

Tanggal 9 Agustus, pihak Polrestabes Makassar meminta pihak Lapas Kelas 1 Makassar untuk menggeledah kamar, Rangga (32).

Hari itu, pukul 22.00 Wita, 10 petugas Lapas Makassar menggeledah kamar Rangga. Namun sebelum digeledah, Rangga tahu dan dia pun melawan.

"Kita masuk tapi dia tidak mengizinkan kita, di situ kita ambil senjata bubuk merica ke dalam kamarnya. Ia lalu keluarkan besi yang dibuat runcing," kata Budi.

3. Dilumpuhkan Pakai Gas Air Mata

Lanjut Budi, usai ditembak pakai senjata bubuk merica, Rangga bersembunyi di kamar toilet. Proses penggeledahan tim Lapas ini disebutkan, hampir satu jam.

"Akhirnya kita ambil senjata gas air mata dan kita tembakan ke dalam kamarnya. Di situ baru dia keluar, mungkin karena perih matanya," ungkap Budi.

4. Selundupkan Sabu ke Lapas

Halaman
123

Berita Terkini