Sikap UAS, Ustadz Oemar, Felix Siauw dan Hanan Attaki di Tengah Hiruk Pikuk Pilpres

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad

Islam Itu Satu

Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. - QS 8: 62-63

Andai saya punya satu pinta kepada Allah untuk dikabulkan, untuk saat ini, yang paling penting dan tak bisa ditunda lagi, maka saya akan meminta persatuan ummat Muslim

Sebab ada banyak sekali kebaikan yang terbuka apabila kaum Muslim mau saling bergandeng tangan, saling memahami, dan merapatkan shaf mereka

Sebaliknya, tanpa persatuan, kaum Muslim nothing, bukanlah apa-apa, takkan pernah menjadi apapun, dan hanya menjadi alat saja bagi kepentingan selain Islam

Dan persatuan ini memang sudah sampai masanya, ketika ego bisa ditekan oleh kebahagiaan kebersamaan, ketika kecurigaan bisa hilang dengan duduk bercanda

Inilah yang tak akan didapatkan meski harta sepenuh bumi dikeluarkan, ini yang takkan bisa dibeli meski seluruh manusia mengumpulkan infaknhya, sebab ini pemberian Allah

Allah yang mengikat hati-hati mereka yang beriman, lalu memasukkan kedalam hati mereka cinta-Nya, agar mereka saling mencintai satu samalain karena keagungan-Nya

Yaa Rabb, yang kami minta, begitulah kami dengan para ulama kami, begitulah kami sesama Muslim, perkenankan agar kecintaan ini berbuah persatuan dalam Islam

Persatuan ini akan berbuah saling melindungi, saling memahami, dan saling membantu, dan saat itu terjadi, maka surga sudah dibayar di muka dunia

Semoga kita adalah bagian persatuan itu, paling tidak kita jangan menjadi sebab permusuhan. Andai tangan belum bisa terangkai, minimal hati tak saling bertikai

Uhibbukum fillah, wahai saudara Muslimku.

PRABOWO Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.

Keputusan itu membuat beberapa anggota Persaudaraan Alumni 212 kecewa.

Hal itu diamini oleh juru bicara PA 212 Novel Bamukmin.

Sebab, Prabowo Subianto tidak sepenuhnya mengikuti rekomendasi ijtima ulama dan tokoh nasional GNPF.

Terutama, pada poin yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Jadi memang ada sedikit kekecewaan, untuk Prabowo ini mengambil Sandiaga Uno," ujar Novel Bamukmin saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (12/8/2018).

Namun, menurut Novel Bamukmin, Prabowo Subianto sudah mengikuti beberapa rekomendasi dari ulama.

Yakni, membentuk koalisi partai keumatan bersama Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Berkarya.

Kemudian, menjadikan Prabowo Subianto sebagai capres.

"Artinya, sudah dua per tiga Prabowo mengikuti ijtima ulama, kalau pun ini sepertiganya wajar kebijakan partai menghitung ongkos partai," papar Novel Bamukmin.

Karena itu, PA 212 kemungkinan akan tetap mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Meski, ucap Novel, PA 212 akan mendiskusikan terlebih dahulu bersama pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

"Kami jadi masih sampai saat ini, walaupun belum ada pernyataan resmi, kami melihat masih arah kita kepada Pak Prabowo," terang Novel Bamukmin.

PARTAI Bulan Bintang (PBB) belum menentukan sikap mendukung salah satu pasangan calon presiden di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu masih menunggu keputusan Ijtimak Ulama Jilid II untuk menentukan pilihan.

Beberapa waktu lalu, Ijtimak Ulama Jilid I di Hotel Peninsula memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan salah satu dari dua ulama, yaitu Ustaz Abdul Somad atau Salim Segaf Al Jufri sebagai calon wakil presiden.

Namun, Ijtimak Ulama Jilid I itu tidak ditaati. Belakangan, ’koalisi keumatan’ malah memilih Sandiaga Uno, pengusaha yang sedang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto.

“Karena yang dipilih bukan ulama, ya PBB menunggu dulu, menunggu bagaimana petunjuk ulama yang berijtimak di Hotel Peninsula itu. Kan, mereka yang memutuskan,” kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Sabtu (11/8/2018).

Justru, presiden petahana Joko Widodo yang tidak dikomando ulama mana pun, malah memilih seorang ulama, yaitu KH Ma’ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Rais Am Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), sebagai calon wakil presiden.

Terhadap keulamaan Kiai Ma’ruf Amin, pria asal Belitung itu lantas bertanya, “Siapa di antara Umat Islam Indonesia yang berani mengatakan bahwa Kiai Ma’ruf Amin bukan ulama?” Kalau kita sepakat Kiai Ma’ruf Amin ulama dan beliau menjadi calon presiden kubu Jokowi, bagaimana umat bersikap."

Halaman
123

Berita Terkini