Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS -Â Anggota DPRD Maros, Hafid Pasha keberatan dengan sorotan tambang ilegal yang beroperasi di Moncongloe dan meresahkan warga, Minggu (12/8/2018).
Tambang tersebut disoroti oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel. Berdasarkan hasil investigasi Walhi, dari 11 tambang yang beroperasi, hanya dua yang legal dan sembilan ilegal.
Hafid Pasha keberatan lantaran Direktur Walhi, Muh Al Amin menyebut tambang ilegal tersebut dibekengi oleh oknum Anggota Dewan, Polda dan Polres Maros.
"Siapa anggota dewan yang bekengi itu tambang. Perjelas siapa orangnya. Jangan hanya menyebut oknum saja," kata Hafid dengan nada tinggi saat menghubungi tribunmaros.com melalui ponsel, Minggu (12/8/2018).
Menurut Hafid, warga tidak pernah protes dengan keberadaan tambang yang beroperasi tersebut. Warga hanya permasalahkan adanya debu yang berterbangan dan menggangu.
Hafid Pasha pun mengancam akan melaporkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel ke Polres Maros
Pasalnya, keterangan Walhi yang menyebut tambang dibekengi oleh anggota dewan merugikan Hafid Pasha.
"Harusnya ada konfirmasi kepada saya soal tambang itu. Jangan asal percaya jika dibekengi anggota dewan. Saya bisa laporkan hal itu," katanya.
Hafid Pasha tersinggung dan marah-marah, setelah Walhi melakukan investigasi aktivitas tambang di Desa Moncongloe Bulu, Moncongloe, Maros.
"Saya tersinggung kalau disebut oknum anggota dewan bekengi itu tambang. Saya klarfikasi (tudingan Walhi)," katanya.
Investigasi dilakukan setelah tambang ilegal tersebut, menjadi sorotan warga. Sejumlah truk tambang telah dihentikan oleh warga dan diminta untuk berhenti beroperasi.
Direktur Eksekutif Walhi, Muh Al Amin mengatakan, berdasarkan hasil investigasi, oknum Kepolisian dan Anggota DPRD Maros diduga menjadi otak kegiatan tambang di Tamalate, Moncongloe Bulu.
Hanya saja, Amin enggan membeberkan oknum kepolisian dan anggota DPRD Maros yang diduga turut melindungi dan menagmbil keuntungan, pada kegiatan tambang di Moncongloe.
"Setelah kami periksa dan turun ke lokasi, ada oknum pejabat kepolisian dan anggota DPRD Maros yang terlibat dalam kegiatan tambang galian di sana. Kami yakin itu," kata Amin.