"Untuk dukung mendukung ke depan, sampai hari ini bisa dicek ceramah kita satu persatu, tidak pernah menyebut nama, tidak pernah menyebut partai, nomor dan warna, kita hanya bercerita secara umum. Pilihlah pemimpin yang peduli pada islam, yang sayang kpd ulama, amanah, adil, itu saja, tidak pernah menyebut spesifik partai golongan, kelompok," urainya.
Kemudian ia juga kembali menjelaskan kalau dirinya lebih tepat di posisinya saat ini, yakni sebagai Da'i dan pendidik saja.
"Kenapa saya pendidik, karena saya di kampus, kenapa saya Da'i, karena saya mengajak masyarakat umum," tandasnya.
Ia pun membeberkan bahwa dalam memilih pemimpin tidak bisa hanya sekedar dilihat dari banyaknya pencarian di internet.
"Yang paling banyak dicari di internet itu tidak bisa dijadikan standar, Ustaz Abdul Somad banyak dicari di internet, tapi masih lebih banyak orang cari Nisa Sabyan," ujarnya sambil tertawa.
Ustaz Abdul Somad (UAS) pun kemudian menjelaskan bahwa yang paling mengerti tentang dirinya, ya diri dia sendiri.
"Dalam dunia politik sulit untuk mengatakan tidak, saya sendiri pada jamaah sulit untuk mengatakan tidak, maka masjid manapun minta saya bilang iya, kalau itu dibawa ke politik bisa kacau, saya iyakan semua, itu contoh kecil," jelasnya.
Ia lalu kembali memberikan contoh yang biasa ia lakukan dan tidak bisa diterapkan di politik.
"Saya orangnya terlalu mudah, tak sampai hati melihat orang, saya tidak bisa mempersulit orang, kalau dalam pendidikan baik, kalau di dunia politik tidak bisa," tambahnya.
Terkuak Silsilah keluarga UAS
Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Abdul Somad (UAS)? Somad, sebagai seorang pendakwah.
Videonya pun banyak menyebar di media sosial dan sudah populer di seluruh penjuru Indonesia.
Nama Ustaz Abdul Somad semakin melejit setelah direkomendasikan oleh para ulama sebagai salah satu cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Walau demikian, tak banyak orang yang mengetahui latar-belakang Ustaz Abdul Somad.
Berdasarkan referensi dari beberapa video ceramah Ustaz Abdul Somad yang diunggah ke YouTube, Warta Kota mencoba merangkum latar belakang UAS. UAS lahir pada hari Rabu, 18 Mei 1977 atau 30 Jumadil Awal 1397 H di sebuah kampung yang bernama Silo Lama, Silau Laut, Kabupeten Asahan, Sumatera Utara.
Moyangnya adalah Syekh Abdurrahman yang pernah belajar ilmu agama Islam di Mekkah, Arab Saudi.
Sepulangnya dari Mekkah, Syekh Abdurrahman menghadap Sultan Asahan dan diberikan sebidang tanah yang kemudian di atasnya dibangun sebuah rumah.