TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, menolak bermain di Piala Indonesia, melawan PSKC Cimahi, Rabu (15/8/2018).
Pelatih kebangsaan Argentina ini beralasan bahwa jadwal yang dibuat Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) sangat merugikan timnya.
Ia baru mendapat kabar tersebut, siang kemarin seusai memimpin latihan.
"Kita tidak setuju dengan keputusan federasi, mereka mau kita main tanggal 15 Agustustus tapi saya bilang tidak. Karena kami akan meliburkan pemain setelah tanggal 10 Agustus," ujar Mario Gomez, saat ditemui di apartemennya, kemarin.
Mario Gomez mengaku bingung dengan sikap PSSI yang hanya menanyakan jadwal pertandingan kepada PSKC.
Padahal, kata dia, yang menjadi magnet dalam pertandingan nanti adalah Persib.
"Kenapa mereka bertanya kepada lawan kami. Padahal lawan kami akan mendapat keuntungan melalui penjualan tiket, tayangan televisi dan lain-lain," katanya.
Gomez mengaku sudah melakukan komunikasi dengan manajemen agar PSSI mengganti jadwal bertanding timnya.
Sebab, seluruh pemain dan staf sudah membeli tiket untuk berlibur dan pulang ke rumah masing-masing.
"Ya, kita sudah komunikasi dengan manajemen. Para pemain sudah beli tiket untuk pulang. Mereka ingin kami main tanggal 15, tapi kami tidak setuju. Kami ingin bermain tanggal 7 September," katanya.
Mario Gomez mengaku tidak mungkin meminta pemain dan stafnya untuk membatalkan jadwal pulang dan liburan mereka.
Ia pun berharap PSSI dapat mengatur ulang jadwal pertandingan.
"Kami meminta kepada Federasi untuk bisa memundurkan waktu pertandingan ke tanggal 7 September. Tim lain bisa mengundurkan waktu pertandingan mereka," ucapnya.
Jika permintaannya tidak digubris PSSI, Mario Gomez mengaku akan tetap pada pendiriannya, tidak mau bertandingan dan tak peduli Maung Bandung gugur di Piala Indonesia.
"Kalau pun dianggap walk out dan dinyatakan kalah, kami tidak peduli, kalau pertandingan tetap digelar pada 15 Agustus," katanya.