Motif Dado Habisi Eks Kepala SMA 1 Makassar Sakaruddin Mulai Jelas, Diduga Rebutan Tanah dan Asmara

Penulis: Darul Amri Lobubun
Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terduga pelaku penganiayaan mantan Kepala SMAN 1 Makassar Sakaruddin, Abd Nasir Umar (58) saat ditangkap polisi di Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (1/8/2018) pagi.

Kakak ipar almarhum mantan kepala SMAN 12 (2006 - 2009), SMAN 17 (2009-2012), dan SMAN 1 Makassar (2013-2015) ini, masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Reskrim Polsekta Panakkukang, Makassar

Saat Sakaruddin menjabat kepala sekolah, hubungan mereka masih harmonis.

Sakaruddin sempat kuliah pasca-sarjana dan program doktor di PPS UNM Makassar.

Setelah tak menjabat lagi kepala sekolah, tiga tahun terakhir, Zakaruddin kembali menjadi guru mata pelajaran olahraga di SMA Unggulan itu.

“Dia guru baik dan disiplin, meski pernah jadi kepala sekolah,” kata Kepala SMAN 1 Makassar Syarifuddin kepada Tribun-Timur.com.

Dalam keterangannya di Mapolsek Panakkukang, sore kemarin, Dado’ juga beberapa kali menyinggung, sering menasihati mantan adik iparnya itu, untuk menjauhi istrinya.

“Saya sudah bilang ke adik saya (mantan istri Sakaruddin) dan anak-anaknya untuk jauhi istri saya. Kepada keluarga saya juga bilang jauhi, Tapi dia tetap bersama. Saya bilang, anakmu itu adalah anakku juga, anak kita tak ada pembatas. Sama dengan saudara. Kenapa harus begini,” ujar Dado’ menceritkan nasihatnya sebelum insiden pemukulan di bawah pohon mangga di Batua.

Dia mengatakan,“Saat kejadian (08.15 Wita) itu saya pulang antar anak sekolah. Saya awalnya nasihati. Tapi dia memukul. Jadi Kami berkelahi. Saya ada besi dari sapu, juga lihat 3 empat batu di jalan, saya pukul mukanya 4 kali. Dua anaknya juga.”

Selain konflik asmara, Dado' juga mengungkap ada konflik perebutan rumah.

“Saya selalu nasihati dia. Istrinya, anaknya sudah saya kasi kumpul, semua keluarga sudah saya beritahu baik-baik, untuk dia tinggalkan itu rumah Jl Abdullah Daeng Sirua nomor 364 A. Seharusnya dia sudah lama tinggalkan itu rumah, tapi dia tak mau,” ujar Dado’.

Hingga saat ini, polisi terus menyelidiki kasus ini, Kapolsekta Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap, menyebut penyidik tengah membuat berita acara pemeriksaan, memanggil saksi, termasuk dua putra almarhum sebagai saksi pelapor.

Tidak menutup kemungkinan polisi juga memanggil adik kandung tersangka dan istrinya.

Dalam waktu dekap penyidik akan melakukan rekonstruksi kejadian di TKP. Sebelum proses pemberkasan untuk dilimpahkan ke penuntutan umum di Kejaksaan dan masuk ke pengadilan.(*)

Berita Terkini