“Pak Praboowo ingin membangkitkan ultranasionalisme. Ultranasionalisme ini adalah bentuk menghidupkan kembali keindonesiaan yang awal dan murni. Ini sejalan dengan isu dari Partai Gerindra yang tak setuju dengan tenaga kerja asing," kata Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Unhas itu.
Menurut Ali, gerakan Prabowo yang ingin mengembalikan kejayaan kaum pribumi ini mirip dengan gerakan nasionalisme di Jerman, gerakan ekonomi Mahathir yakni Bumi Putera, dan gerakan Soekarno saat Indonesia baru berdiri.
“Itu yang mengkonfirmasi Prabowo selalu mengunjungi makam-makam para pahlawan nasional.
Prabowo ingin menciptakan sebuah gerakan yang heroik sekaligus nasiolisme," ujar Ali.
Gerakan dia nilai menjadi isu utama di tengah berbagai isu utang yang terus bertambah, tenaga kerja asing dan kurangnya keberpihakan pemerintah kepada pribumi.
"Prabowo memang ingin Indonesia kembali menjadi Indonesia yang murni," tegas Ali.
Pendamping Prabowo di Makassar
1. Jenderal Djoko Santoso:
- Panglima TNI 28 Desember 2007-28 September 2010
- Gabung ke Gerindra 2015
2 Letjen TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah
- Menteri Penerangan 1998-1999/mantan Kepala Staf Sosial Politik ABRI
- Gabung ke Gerindra sejak 2015
3 Letjen Mar (Purn) Suharto:
- Komandan Korps Marinir 1996-1999
- Gabung ke Gerindra sejak 2009
4 Laksdya (Purn) Moekhlas Sidik:
- Dansesko TNI 2010-2011
- Gabung ke Gerindra sejak 2012
5 Mayjen Glenny Kairupan
- Staff Intelejen di Badan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum (Crisis Center) 1998-1999/mantan dosen Lemhanas
- Gabung ke Gerindra sejak 2012
6 Mayjen Johnny Wahab
- Mantan Koorsahli KSAD
- Gabung ke Gerindra sejak 2009
7 Mayjen Mahidin Simbolon
- Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat 2003-2004
- Gabung ke Gerindra sejak 2013
8 Marsma Mutanto Juwono
- Mantan penerbang TNI AU
- Gabung ke Gerindra sejak 2012
9 Mayjen Soenarko
- Panglima Daerah Militer Iskandar Muda 2008-2009/Danpussenif 2009-2010
- Gabung ke Gerindra sejak 2012