"Selama ini kami selalu membayar tagian 220 volt. Tapi sebenarnya pemaikaian kami tidak begitu. Sudah lampu redup, kami harus bayar mahal lagi," katanya.
Selain itu, warga juga mengeluhkan sejumlah kabel yang terpasang tidak disertai dengan tiang listrik.
Kabel tersebut hanya terpasang di ranting pohon dan bagiannya juga sudah sampai ke tanah.
Selain di ranting, bagian kabel juga terpasang di bambu dan tiang dari kayu. Hal tersebut mengamcam keselamatan warga yang melintas.
Pasalnya, kabel listrik tersebut bisa saja menyegat warga hingga tewas. Jika warga tidak berhati-hati, maka sangat berpotensi kesetrum listrik.
Baca: VIDEO: Membahayakan, Begini Kabel Listrik Tanpa Tiang di Sampakang Maros
"Banyak masalah listrik di kampung kami. Jaringan listrik yang ada hanya ditopang dengan bambu dan ranting pohon. Itupun warga yang berusaha menopang kabel," katanya.
Sejumlah warga yang ingin ke kebun dan sawahnya harus ekstra hati-hati. Pasalnya, kabel tersebut melintas di kebun dan sawah.
Jika kabel bersentuhan dengan air, maka warga yang berada di sawah akan kesetrum.
"Banyak warga yang sering melintas di sekitar kabel. Bagaimana kalau ada yang kesetrum, siapa yang akan bertanggungjawab," ujarnya.(*)