Ima sumadir
Sekertariatan IMA Chapter Makassar
Melaporkan dari Kota Makassar
APA yang menjadi isu terkini dalam konteks persaingan bisnis di era digital?
Salah satunya adalah ancaman yang tidak kelihatan berpotensi mendisrupsi kekuatan pemimpin pasar, merubah peta persaingan, struktur industri, sehingga petahana mengalami kehilangan pasar, basis pelanggan dan berpotensi bangkrut.
Hal ini menjadi inti dalam Indonesia Marketing Association (IMA) Goes to Campus, Senin (6//62018).
Bertempat di Kampus STIE Nobel Indonesia, Jl Sultan Alauddin, Kota Makassar,
Kali ini menghadirkan Achmad Sugiarto, Direktur Telkomsigma (Telkom Group) yang juga pengarang buku Synergy Way of Disruption (2018) terbitan Gramedia Pustaka.
Baca juga: Rindu Guru Mereka, Ini yang Dilakukan GM PLN Sulselrabar dan Alumni Angkatan 84 SMP Ujung Lamuru
Baca juga: Baju Muslim Mulai Rp 75 Ribu di Karebosi Link
Achmadd membahas perlunya perusahaan yang berpredikat sebagai market leader atau petahana terus menerus melakukan transformasi dan inovasi dalam menghadapi faktor eksternal yang berpotensi meng-disruption terhadap eksistensi bisnisnya.
Achmad Sugiarto bilang kunci adalah UI/UX (User Interface User Experience) terus menerus harus divalidasi apakah sudah sesuai dengan costumer dan kebutuhan masa depan.
Tidak harus perusahaan berbasis teknologi yang menerapkan hal ini.
"perusahaan konvesional pun dapat menerapkan konsep ini, sehingga terus menerus dapat membangun keunggulan kompetitifnya,"ujar penerima Satyalencana Wirakarya Presiden RI tahun 2016 ini sewaktu menjabat sebagai Senior Vice President di Telkom Indonesia.
Moderator kali ini di pandu oleh Ir Syarifuddin Arief MM yang juga EVP IMA chapter Makassar.
Beberapa pengurus inti IMA hadir seperti Ir Badaruddin (Direktur Multi Niaga), Djoko Surojo, Taufik Haris Rahmat (Direktur R8 Grup), Tommy Amardja (Senior Manager Transvision KTI) beberapa pelaku start up Makassar.
Turut hadir mahasiswa, dosen dan Direktur STIE Nobel Indonesia Dr Ahmad Firman. (*)