Kisah Pengakuan Jokowi Kepada Kiai Usai Diinterogasi tentang Isu Kader PKI

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI, Joko Widodo

TRIBUN-TIMUR.COM - Tuduhan keji sebagai kader PKI diprediksi menjjadi salah satu tema yang diusung lawan politik Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.

Sebelum isu tersebut berkembang liar dan menyudutkan dirinya, Jokowi mengaku sudah berulang kali memberi klarifikasi.

Termasuk tabayun kepada tokoh masyarakat.

Baca: Live Streaming Indosiar Persija Jakarta Vs Persipura Jayapura Tekad Putus Tren Buruk Macan Kemayoran

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengaku pernah diinterogasi seorang kyai saat berkunjung ke sebuah pondok pesantren.

Baca: Link Live Streaming TVRI Semi Final Piala Thomas 2018 Indonesia Vs China, Tonton Sekarang!

Jokowi ditanya seputar isu dirinya sebagai anggota Partai Komunis Indonesia ( PKI).

Baca: Baru 24 Jam Jadi Staf di Istana Presiden, Ali Mochtar Ngabalin Terdiam di Hadapan Fadli Zon. Loh?

“Beliau meminta klarifikasi, tabayun untuk yang berkaitan dengan tuduhan PKI itu, karena memang yang namanya politik itu kadang-kadang jahatnya seperti itu,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara penyerahan 240 sertifikat hak atas tanah wakaf, di Masjid Agung Al Imam, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018).

Presiden menjelaskan, saat PKI dibubarkan di tahun 1965, dia masih berusia 3-4 tahun.

Jadi, tidak mungkin dirinya menjadi anggota PKI.

“Masa ada PKI balita? Logikanya enggak masuk tapi ada yang mempercayai,” ungkap Presiden.

Ketika dirinya membantah, menurut Presiden Jokowi, maka tuduhan PKI dialamatkan ke orang tuanya.

Padahal, lanjut Presiden, sangat mudah untuk mencari tahu silsilah keluarganya.

Apalagi, di Solo banyak sekali cabang ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Parmusi yang bisa dengan cepat dan mudah mencari tahu silsilah keluarganya.

“Tanya saja ke masjid dekat rumah orang tua saya, di dekat rumah saya, gampang sekali. Siapa kakek-nenek saya, siapa Ibu/Bapak saya gampang sekali mengecek, enggak ada yang bisa ditutupi sekarang ini,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden mengaku akan menjawab supaya isu-isu itu tidak berkembang terus.

Ia juga mengingatkan, jangan sampai mudah curiga dan berprasangka tidak baik ada di antara bangsa Indonesia.

Halaman
12

Berita Terkini