Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Menyambut bulan Suci Ramadan, Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Maros, menyalurkan bantuan pembangunan Masjid Al Hijrah di Dusun Baru, Desa Bonto Manurung, Tompobulu, Senin (14/5/2018).
Ketua MPC Pemuda Pancasila Maros, Ridho Ramadhan mengatakan, penyaluran banntuan berupa material bangunan dilakukan, sebagai upaya untuk memakmurkan Masjid.
Program penyaluran bantuan sengaja digelar untuk membuat warga merasa nyaman dan khusu' saat menjalankan salat Tarawih atau ibadah lainnya, saat Ramadan.
"Kami ingin, warga merasa nyamanan dan khusu' saat beribadah. Saat Masjid bagus, pasti akan banyak jamaahnya. Bantuan kami, bukan berupa uang, tapi material. Jadi pengurus tidak perlu repot-repot ke kota untuk membeli material," kata Ridho.
Saat membawa material ke Masjid Al Hijrah di Dusun Baru, kader PP harus memikulnya 4 sepanjang perjalanan empat kilometer, sampai ke tempat tujuan.
Pasalnya, akses ke Masjid tersebut belum memadai. Namun hal tersebut tidak mengurungkan niat kader untuk menyalurkan bantuan. Hal tersebut menjadi tantangan PP.
"Akses ke Masjid sulit dijangkau. Malanya teman-teman harus mengangkut pipa sebanyak 250 batang sejauh 4 kilometer. Tapi semuanya terbayar, setelah munculnya dari sumber mata air dari gunung," katanya.
Persediaan air untuk masjid tersebut cukup untuk digunakan berwudhu bakan mandi. Para jamaah tidak perlu lagi, berwudhu di rumahnya sebelum ke Masjid.
"Kegiatan kami ini menjadi agenda rutin. Semua Masjid yang membutuhkan bantuan, kami upayakan mendatanginya. Masih banyak Masjid, khususnya di daerah pedalaman, yang memprihatinkan," katanya.
Selain di Dusun Baru, Desa Bonto Manurung, Tompobulu, Pemuda Pancasila Maros juga menyalurkan bantuan ke Masjid Dusun Pattallassang, Bontoa.
Di Pattalassang, Pemuda Pancasila menyalurkan pasir sebanyak dua truk. Penyaluran bantuan berupa material dilakukan, supaya tetap sasaran.
"Bantuan yang kami salurkan ke Masjid, merupakan bentuk kepedulian kader terhadap saudara yang tidak mendapat perhatian dari pemerintah," katanya. (*)