Hanya tampak beberapa petugas berpakaian keamanan berpakaian batik dan safari hitam.
Terlihat juga protokoler dan paspampres Istana yang mengawal Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla.
Prosesi Akad Nikah terbilang aman dan kondusif tanpa ada gangguan keamanan sama sekali.
Terlihat puluhan karangan bunga yang berasal dari kolega dan keluarga Cendana berjejer di sekitar pagar bagian luar Hotel Kempinsky Jakarta Pusat. Prosesi akad nikah yang dilangsungkan sejak pukul 12.00 WIB tersebut selesai pada pukul 15.00.
Kebaya Ijo Royo-royo
Perancang busana yang merancang kebaya yang dikenakan Sekar pada resepsi, Anne Avanti mengungkapkan bahwa kebaya bernuansa hijau tersebut memiliki makna sendiri.
Ia mengungkapkan bahwa warna hijau yang dipolih merupakan lambang kesejukan, ketenangan, dan kemanfaatan bagi orang banyak.
"Resepsinya Mbak Sekar akan mengenakan kebaya yang bernama Ijo Royo-Royo. Simbol adem, tenang, rimbun, bermanfaat bagi banyak orang dan supaya kehidupannya membawa satu pencerahan yang luar biasa," ungkap Anne saat ditemui usai akad nikah Sekar dan Ajie di Ballroom Bali Room Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan bahwa tidak ada permintaan khusus dari pihak keluarga Sekar untuk desain kebaya tersebut. Anne yang mengaku sudah kurang lebih 20 tahun menjadi langganan Mbak Tutut Soeharto itu mengatakan sirinya tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan kebaya tersebut.
Ia bahkan sudah hapal dengan selera busana yang biasa dipesan Mbak Tutut kepadanya. Ia juga mengungkapkan pernah membuat kebaya untuk putri ketiga Mbak Tutut yaitu Danty Indriastuti Purnamasari (Danty) ketika menikah.
"Semua Mbak Tutut nggak pernah minta macam-macam. Karena tadi saya kemukakan sekali lagi, Mbak Tutut bukan klien pertama saat ini, jadi sudah hafal membaca kehendaknya, seleranya, caranya, tipe-tipenya itu sudah sangat terbaca," ungkap Anne.
Usai mengikuti akad nikah, Anne pun mengungkapkan suasana selama akad berlangsung. Menurutnya akad berlangsung dengan sangat khidmat dan sederhana.
Ia menangkap kesan bahwa suasan akad tersebut membawa keteduhan dan jauh dari kemeriahan dan kemewahan.
"Akadnya suasananya sangat khidmat ya. Sederhana dan benar-benar memberikan suatu filosofi kehidupan yang turun temurun dan indah pada waktunya. Memberikan kita yang melihat itu bukan suatu yang penuh kemeriahan kemewahan. Dan di situ kekhidmatannya itu lebih khidmat gitu, terasa dalam sekali," kata Anne.
Dari Tom Yam Sampai Sup Bebek