Amien Rais Sebut Ada Partai Setan dan Partai Tuhan, Benarkah? Ini Tanggapan Tegas Ustadz Somad

Editor: Ardy Muchlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustaz Abdul Somad

TRIBUN-TIMUR.COM-- Ustaz Abdul Somad menanggapi pernyataan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais yang kontroversial.

Yakni tentang istilah partai yang membela Allah dan partai setan yang dilontarkan dalam acara keagamaan di Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Somad menyebut bahwa istilah tersebut merupakan istilah yang sudah lama dipakai sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Ia juga menyadari bahwa akhir-akhir ini sejumlah tokoh kerap berbicara dan mengaitkan isu dengan agama.

Hal tersebut dianggap wajar karena agama dianggap sebagai petunjuk dalam hidup.

Hanya saja, isu yang dikaitkan agama kini dianggap sensitif.

"Tapi memang zaman sekarang musimnya lagi lapor-melaporkan, dan tidak tertutup kemungkinan, saya pun akan dilaporkan orang karena bicara ini," kata Somad sambil tersenyum.

Berikut pernyataan lengkap Ustad Abdul Somad.

Bisakah Ulama Berpolitik

Tiga dai kondang, Ustadz Abdul Somad Lc, MA, KH. Abdullah Gymnastiar, TGB Zainul Majdi menghadiri Kajian Tausiah Dakwah Ceramah di Pondok Pesantren Eco Daarut Tauhid Bandung beberapa waktu lalu.

Dalam tausiah ini, Abdul Somad dan TGB sebagai pemateri sedangkan AA Gym sebagai moderator.

Dalam tausiah, beberapa pesan dan hikmah kehidupan disampaikan.

Salah satunya tetnag pemimpin.

"Pemimpin yang adil itu adalah pemimpin beriman, Pemimpin yang kenal dan Yakin Ke Allah SWT. Jika pemimpin yang beriman maka ia tahu apa yang disaksikan Allah SWT. Maka itu pemimpin yang baik. Bukan pemimpin yang cinta dunia,' jelas AA Gym.

Sementara menurut TGB pemimpin itu seperti menunggang kuda.

"Hidup seperti menunggang kuda, kita yang mengendalikan, tapi bukan kita yang dikendalikan," jelasnya

Selain tentnag pemimpin, juga berbicara tentang tentang politik.

AA Gym  bertanya apakah ulama bisa berpolitik?

Pertanyaan ditujukan pertama untuk TGB.

Menurut TGB, dalam islam, politik itu sama seperti mengajar dan berdagang. Hal ini yang menunjang aspek kehidupan.

Ada pedagamg yang jujur, ada yang tidak. Sama seperti berpolitik. Ada politisi jujur ada yang tidak.

"Jadi Berdagang, belajar mengajar dan politik, itu merupakan wadah, bergantung apa yang kita isikan," jelas TGB

Kemudian AA Gym menimpali, " Jadi Jangan alergi dengan politik," jelasnya.\

Kemudian pertanyaan ini Ditanyakan ke Ustadz Somad, Bolehkan Ulama berpolitik?

"Saya tidak menduga pertanyaan ini akan ditujukan ke saya," jelas Somad kepada AA Gym disambut tawa.

Somad pun lanjut menjelaskan.

"Ketika Nabi Muhammad SAW di Kota Mekkah, Tidak ada shalat Berjamaah karena takut akan diserang Abu jahal, Abu Lahab, Kenapa (tidak bisa dilawan), karena Nabi tidak punya kekuasaan<" jelasnya.

Lanjut Somad, Tapi di Madinah Nabi punya kekuasaan. Salat Berjamaah dilakukan rutin.

"Bahkan usai Salat,Nabi bahkanmengecek semua jamaahnya (mencari mana yang tidak Salat berjamah),"

"Begitu juga jika imamnya Gubernur, dia bisa tanya mana kepala dinas, mana kepala badan ( yang tidak solat berjamaah). Itu karena punya kekuasaan. Apalagi kalo gubernurnya jadi Presiden," jelas Somad disambut riuh jamaah.

Kemudiaan AA Gym menimpali "Saya sebagai moderator berusaha netral jamaah," jelasnya.

Sebelumhya juga berbicara tentang sifat seorang pemimpin.

Berita Terkini