TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah tidak mampu lagi membiayai proyek Kereta Api Trans Sulawesi.
Dana yang ditebar pemErintah pusat untuk proyek ini terhenti di angka Rp 700 miliar.
Dana ini meliputi pembebasan lahan dan pemasangan rel sepanjang 44 kilometer (KM).
Masih ada jalur sepanjang 101 KM lagi yang belum teranggarkan.
Baca: Sama-sama Artis dan Anggota DPR, Bandingkan Total Kekayaan Desy Ratnasari dan Primus Yustisio
Baca: Sudah Muncul di Laporan KPK, Kenapa Harta Kekayaan Anang Hermansyah Seperti Ini?
Kereta Api Trans Sulawesi rencana dibangun sepanjang 145 KM.
Rel terangkai dari Parepare hingga Makassar. Sejak diluncurkan pada 18 Agustus 2014 dan pembantalan pertama pada 13 November 2015, rel ketera api baru ril 7 KM di Barru.
Kondisi terkini proyek Kereta Api Trans Sulawesi disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Makassar, Kamis (19/4).
Seharian Budi berada di Makassar, kemarin. Tapi dalam rangka ketera api.
Pemerintah pusat sudah membuka lelang untuk melanjutkan pembangunan Rel Kereta Api Trans Sulawesi.
Masih untung, proyek ini tidak masuk daftar pencoretan, seperti proyek serupa di beberapa provinsi.
Pemerintah pusat mencoret proyek Kereta Api Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Kereta Api Muaraenim-Pulau Baai di Sumatera Selatan-Bengkulu, Kereta Api Tanjungenim-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Kereta Api Jambi-Pekanbaru di Jambi-Riau, dan Kereta Api Jambi-Palembang di Jambi-Sumatera Selatan.
Dicoret juga proyek Rel Kereta Api Provinsi Kalimantan Timur, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor Timur-Barat.
Sudah Dilelang