Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Komisioner KPK RI, Laode Muhammad Syarief nongki bareng Tribun Timur di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulsel, Selasa (17/4/2018).
Selain itu hadir juga Asisten I Pemprov Sulsel Andi Herry Iskandar dan Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK RI, Guntur Kusmeiyano.
Pada kesempatan tersebut, La Ode Syarief menceritakan pengalamannya saat mengikuti basic training menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam.
Ia mengaku mendapat 'doktrin' dari para seniornya mengenai hukum dan syariat Islam. Dimana, hukum harus berlandaskan pada hukum Islam.
Menurut mereka, hukum di Indonesia tak ada yang benar. Pasalnya, hukum yang berlaku berdasarkan hukum Belanda.
"Mereka mengatakan mahasiswa Fakultas Hukum juga akan masuk neraka karena tak berdasar pada hukum Islam,"katanya menirukan perkataan seniornya.
'Masuk Neraka' pun tinggal dibenaknya dan membuatnya ragu melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum. Sesaat ia berpikir untuk pindah fakultas.
Namun, saat mengikuti perkuliahan bersama Baharuddin Lopa. Ia nekat menanyakan hal tersebut, meskipun di luar materi perkuliahan.
"Saya bertanya, apakah mahasiswa Fakultas Hukum akan masuk neraka? Saya masih ingat jawabnya, ia menjelaskan,'coba liat UU perkawinan, itu hukum Islam atau nasional?"Kata Laode mencontohkan jawaban Baharuddin.
Baharuddin pun membantah semua 'doktrin' yang diterima La Ode Syarief mengenai sistem hukum di Indonesia. Baharuddinpun mengajaknya untuk melihat pasal demi pasal UU Pernikahan.
"Coba liat dari pasal 1 hingga terakhir, itu mengikat orang semua agama. Kau bayangkan semua orang Islam mau keluar dari Fakultas Hukum, hukum yang tak baik akan mengisi pasal demi pasal, kalau ada yang salah, kalian yang memperbaiki," kata Baharuddin ditirukan Laode.
Satu pertanyaan Laode dibahas hingga habis waktu mata kuliah.
"Solusinya, hukum yang tak sesuai ajaran agama, tak sesuai budaya Indonesia, kalian harus perbaiki, sesuai dengan kebhinekaan Indonesia," kata Baharuddin lagi.
Mendengar jawaban Baharuddin Lopa itu, La Ode Syarief semakin yakin untuk menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Unhas hingga menjadi dosen dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.(*)