Survei KedaiKOPI: Habib Rizieq dan Aa Gym Pemimpin Umat Islam. Setuju?

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Habib Rizieq menjalani pemeriksaan selama 4 jam sebagai saksi terkait dugaan kasus penghinaan rectoverso di lembaran uang baru dari Bank Indonesia, yang disebutnya mirip logo 'palu arit'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUN-TIMUR.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, masih punya tempat di hati umat.

Kendati pun beberapa bulan terakhir berada di luar negeri.

Setidaknya ini terpotret dalam sebuah jejak pengamat yang diklaim bisa dipertanggungjawabkan metodologinya.

Baca: Hotman Paris Pilih Menteri Susi Jadi Wapres, Ustad Abdul Somad Justeru Sibuk Promosikan Capres Ini

Baca: Prabowo Nyapres 2019, Siapa Sangka Jokowi-Prabowo Nyaris Duet, Batal Karena Ini

Baca: Sahabat Bongkar Keadaan Jessica Iskandar Hingga Minggat ke Amerika & Tinggalkan Perbukers

Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) memetakan pemimpin informal di masyarakat, dalam hal ini pemimpin umat Islam.

Dari hasil survei, responden paling banyak memilih tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, sebagai pemimpin umat Islam.

"Sebanyak 17,3 persen warga, menganggap Rizieq Shihab sebagai pemimpin umat Islam saat ini," ujar Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Vivi Zabkie, secara live streaming, Sabtu (14/4/2018).

Selain Rizieq, nama lain yang muncul adalah Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa Aa Gym, Abdul Somad, hingga Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.

Aa Gym, kata Vivi, menempati posisi kedua dengan 8,3 persen, diikuti Abdul Somad 6,9 persen dan TGB 6,1 persen.

Dalam kesempatan yang sama, terkait perlindungan kebebasan beragama juga ditanyakan kepada responden.

Vivi mengatakan hasilnya adalah mayoritas responden merasa perlindungan terhadap kebebasan beragama menjadi lebih baik pada pemerintahan Jokowi sebanyak 48 persen.

"Sedang 41,5 persen menganggap sama saja dengan pemerintahan sebelumnya, 5,5 persen merasa lebih buruk," ungkapnya.

Hal ini dibuktikan juga dengan hasil survei yang mengatakan 87,5 persen merasa tidak was-was dalam beribadah.

Halaman
123

Berita Terkini