TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Daeng Aziz pernah menghiasi pemberitaan saat penertiban Kalijodo Jakarta di era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Disebut-sebut sebagai salah satu orang berpengaruh di kawasan Kalijodo, Daeng Aziz sempat jadi bahan pemberitaan.
Lalu bagaimana kabar Daeng Aziz sekarang?
Daeng Aziz kini kembali ke kampung halamannya di Jeneponto, kurang lebih 88 kilometer sebelah Selatan Kota Makassar.
Baca: Foto-foto Terbaru Tata Cahyani dan 2 Anak, Janda Tommy Soeharto Yang Hidup Makmur di Luar Negeri
Baca: Foto Ini Bukti Suami Baru Mami Rieta Mertua Raffi Ahmad Bukan Orang Sembarangan
Baca: 6 Foto Cantik dan Eksotik Putri Marino, Pantasan Si Gondrong Chicco Jerikho Klepek-klepek
Abdul Aziz Daeng Emba rupanya mendukung salah satu kontestan yang maju di Pilkada Jenepnto.
Daeng Aziz menghadiri acara pasangan calon bupati dan wakil bupati Jeneponto Baharuddin Baso Jaya dan Isnaad Ibrahim (Barani-Uranta) saat kampanye dialogis di Dusun Kunjung Mange, Desa Langkura, Kecamatan Turatea, Jeneponto, Jumat (02/03/2018) malam.
Melalui rilis yang dikirim tim Barani Uranta, Sabtu (03/03/2018) siang, kampanye dialogis dengan warga Desa Langkura itu dihadiri oleh , Azis Emba.
"Azis Emba datang bersama paslon nomor empat (Barani-Uranta) disambut oleh puluhan masyarakat," tulis rilis yang diterima TribunJeneponto.com.
Di foto yang dilampirkan, nampak Azis Emba mengenakan pakaian serba putih dan memeragakan salam empat jari bersama warga setempat.
"Yang bisa membawa Jeneponto lebih baik hanya pasangan Barani-Uranta. Mengapa, karena Barani-Uranta maju melalui jalur independen, sedikit uangnya keluar sampai bisa masuk calon bupati. Jadi keseriusan untuk membangun Jeneponto jelas," kata Azis Emba dikutip dari rilis yang diterima.
Nama Azis Emba melejit di sejumlah pemberitaan media beberapa tahun terakhir lantaran dikenal sebagai pentolan kawasan Kalijodo, Jakarta.
Namanya kian heboh diberitakan saat penggusuran kawasan Kalijodo oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Usai melangsungkan kampanye dialogis, Azis Emba bersama Baharuddin Baso Jaya langsung diserbu warga yang hadir untuk foto bersama.
Sekedar informasi, kontestasi Pilkada Jeneponto diikuti sedikitnya empat pasangan calon. Mereka yaitu, Mulyadi Mustamu-Muh Kasmin Makkamula, Syarifuddin-Andi Tahal Fasnih, Iksan Iskandar-Paris Yasir dan Baharuddin Baso Jaya-Isnaad Ibrahim.
Mencuat di Media Saat Lawan Kebijakan Ahok
Nama Daeng Aziz muncul di permukaan saat tampil sebagai salah satu sosok yang menolak kebijakan Gubernur DKI saat itu, Ahok, melakukan relokasi kawasan Kalijodo.
Sebelumnya, tokoh Kalijodo, Abdul Azis alias Daeng Azis, mengomentari perubahan Kalijodo dari kawasan perjudian dan prostitusi menjadi ruang terbuka hijau dan ruang publik terpadu ramah anak.
Kebijakan Ahok ini pulalah yang menjadi salah satu alasan Daeng Aziz memilih Anies Baswedan di Pilgub DKI. Aziz juga kerap mengikuti kampanye dialogis Anies-Sandi.
"Kalau kawasan Kalijodo ini, sebelumnya saya tetap menerima (perubahan). Saya paham tentang peradaban," kata pria asal Jeneponto, Sulawesi Selatan ini kepada Kompas.com di acara kampanye calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2017).
Menurut Azis, dirinya kerap dikaitkan dengan kawasan Kalijodo.
Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan bahwa dirinya sudah lama tidak tinggal di Kalijodo, melainkan menetap di kawasan Tangerang Selatan, Banten.
"Sejak tahun 1997, saya tidak tinggal di Kalijodo, tapi di BSD (Bumi Serpong Damai)," tutur Daeng Azis.
Daeng Azis enggan berkomentar lebih banyak mengenai Kalijodo.
Adapun dahulu, Azis memiliki sejumlah bisnis dan tempat berupa kafe di kawasan Kalijodo.
Bisnisnya kemudian terpaksa ditutup karena penertiban oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Ahok.
Abdul Azis alias Daeng Azis ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Utara 26 Februari 2016 sekitar pukul 12.55 WIB.
Azis ditangkap polisi tanpa melakukan perlawanan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Daniel Bolly mengungkapkan Azis ditangkap saat berada di Jalan Antara Nomor 19, Jakarta Pusat.
"Iya benar, Daeng Azis sudah kami tangkap di sebuah kos-kosan di wilayah Jakarta Pusat," ungkapnya, Jumat (26/2/2016) seperti dikutip dari TRIBUNNEWS.COM.
Daniel menjelaskan pada saat dilakukan penangkapan, Azis tidak ada melakukan perlawanan sama sekali.
"Yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan. Ketika ditangkap ia tidak dengan siapa-siapa," tambahnya.
Aparat kepolisian yang dikerahkan untuk menangkap pentolan di kawasan Kalijodo itu pun tidak banyak.
Menurut Daniel, pihaknya hanya menurunkan enam orang anggota untuk menangkap pemilik Intan Kafe tersebut.
Daeng Azis tersandung kasus pencurian listrik dan diputus bersalah dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 30 Juni 2016 silam.
Dia dinyatakan bersalah dan melanggar Pasal 51 ayat 3 Undang Undang nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan sesuai tuntutan jaksa penuntut umum.
Lalu, diputus hukuman penjara selama 10 bulan dan denda Rp 100 juta.(*)
Baca: Foto Ini Bukti Suami Baru Mami Rieta Mertua Raffi Ahmad Bukan Orang Sembarangan
Baca: 6 Foto Cantik dan Eksotik Putri Marino, Pantasan Si Gondrong Chicco Jerikho Klepek-klepek
Baca: Foto-foto Terbaru Tata Cahyani dan 2 Anak, Janda Tommy Soeharto Yang Hidup Makmur di Luar Negeri