Terbengkalai, Listrik Rumah Adat Gowa di Benteng Somba Opu Menunggak Lima Tahun

Penulis: Waode Nurmin
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi rumah adat Toraja di kawasan Benteng Somba Opu, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (22/1/2018). Selain atap-atap dan lantai yang rusak parah kondisi tongkonan ini sama sekali tidak terpelihara sehingga terlihat meperihatinkan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA-Rumah adat Kabupaten Gowa yang berada di Kawasan Benteng Somba Opu, rupanya sudah lima tahun listriknya menunggak.

Hal ini diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gowa, Sophian Hamdan saat ditemui media di ruang kerjanya, Selasa (23/1/2018).

Dia bahkan mengatakan sejak menjabat pertengahan 2017 lalu, tidak ada anggaran pemeliharan rumah adat tersebut.

Penjaga rumah adat gowa di kawasan Benteng Somba Opu, Daeng Lanti (52) memperlihatkan Kondisi Rumah Adat Gowa yang memperihatinkan di Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (22/1/2018). Menurut Daeng lanti sejak pertama kali rumah adat ini dibangun tidak pernah dilakukan renovasi. Selain atap-atap yang rusak parah, listrik pun telah dicabut sehingga terlihat meprihatinkan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Ketika saya masuk memang tidak ada aggarannya. Bahkan sampai tunggakan listrik sudah sampai puluhan juta karena sejak 5 tahun lalu belum dibayar," ujarnya.

Dia pun mengaku heran tunggakan listrik mencapai puluhan juta sejak lima tahun lalu.

Apalagi uang sewa jika ada kegiatan dari mahasiswa seperti musyawarah dan pengkaderan mahasiswa baru, menurutnya tidak ditahu lari kemana.

Kondisi rumah adat Toraja di kawasan Benteng Somba Opu, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (22/1/2018). Selain atap-atap dan lantai yang rusak parah kondisi tongkonan ini sama sekali tidak terpelihara sehingga terlihat meperihatinkan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Jarangnya ada event daerah menjadi perkiraan tak terpantaunya kondisi rumah adat.

"Mungkin juga karena jarang mi ada event disitu. Karena rata-rata laksanakan di daerahnya ji. Jadi yang namanya rumah kayu kalau tidak diperhatikan rusak," ujarnya.

Sophian yang didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Mardani Hamdan, mengakui kondisi rumah adat dua lantai itu sejak 2017.

Namun dia belum memahami sejauh mana kewenangan dinas kabupaten.

Kondisi rumah adat Toraja di kawasan Benteng Somba Opu, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (22/1/2018). Selain atap-atap dan lantai yang rusak parah kondisi tongkonan ini sama sekali tidak terpelihara sehingga terlihat meperihatinkan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Saya tidak tahu sebelum saya. Karena kita disini semua orang baru menjabat. Tapi sudah kita perhatikan dan jadi skala prioritas tahun ini," jelasnya.

Rencananya anggaran pemeliharaan itu akan diusulkan pada anggaran perubahan.

Ditanya besaran anggarannya, Sophian mengaku masih akan melihat terlebih dahulu apa yang harus diperbaiki.

"Kalau memang atapnya rusak itu saja dulu. Disamping itu jika kayunya juga akan kita perbaiki. Tapi kita harus tunggu liat dulu tingkat kerusakannya," tambahnya.(*)

Berita Terkini