Hari Ibu- Menyakitkan! Steven Diusir Ibu Gegara Jadi Mualaf, 3 Tahun Berlalu Hal Mengejutkan Terjadi

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Steven Indra Wibowo (lingkaran merah).

TRIBUN-TIMUR.COM - Steven Indra Wibowo, pemuda berusia 35 tahun punya pengalaman pahit dengan ibunya.

Beberapa tahun lalu, dia secara tega diusir dari rumahnya di Jakarta gara-gara pindah keyakinan menjadi seorang muslim (mualaf).

Keputusan Steven menjadi mualaf waktu itu ditentang keluarga besarnya.

Akhirnya dia pun pergi jauh selama 3 tahun dan selama itu pula, saat perangkat komunikasi belum secanggih sekarang, dia kehilangan kontak dengan orangtuanya.

Tiga tahun berlalu, Steven hendak umrah, dia pun menyempatkan waktunya mampir di rumah orangtuanya di Muara Karang, Jakarta Utara.

Bagaimana respon orangtuanya saat Steven datang kembali?

Apakah dia diusir.

Sungguh tak disangka, betapa penyayangnya seorang ibu, ternyata ibunya yang pertama kali melihatnya langsung lari memeluknya.

Dia juga tak menyangka, keluarganya ternyata sangat menghargai keputusannya menjadi mualaf.

Bahkan, ibunya kini selalu mengingatkan dirinya untuk salat saat waktu tiba.

Kisah nyata Steven dia posting melalui akunnya pada Facebook bertepatan dengan Hari Ibu, Jumat (22/12/2017).

Berikut selengkapnya posting-an dia.

"Hari ibu adalah setiap hari,

"Masih inget saya waktu diusir dan mendapat sikap permusuhan yang luar biasa saat saya masuk Islam, keluar rumah dan 3 tahun kemudian kembali saat saya harus balik ke jkt dan persiapan umrah, dan mampirlah saya kerumah orang tua saya saat itu di muara karang, rencananya meminta maaf dan ternyata mami yang pertama lari dan memeluk ku, betapa dia sedih 3 tahun tidak ada kabar dari saya, dan saat itu saya belajar Islam tidak membedakan apa agama orang tua kita dan kita harus tunduk kepada ibu dan bapak kita, ."

"Saat itu saya minta maaf ke mami dan mami berkata gak ada yang harus dimaafkan, anak mami sudah pulang, dan saat itu mami belikan makanan untuk saya makan dan dia sengaja keliling muara karang sampai pluit mencari makanan halal buat saya makan, maasyaAllah, hal yg sampai sekarang kalau saya ingat itu membuat saya sedih dan bahagia, momen pertama kali mami menerima saya sebagai seorang muslim dan mendukung saya, ."

Halaman
12

Berita Terkini