Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mendatangi rumah Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI, Setya Novanto, Rabu (15/11/2017) malam hingga Kamis (16/11/2017) dini hari.
Selama 5 jam, penyidik berada di rumah Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Rencananya, Novanto akan dijemput paksa, namun dia ternyata tak ada di rumahnya.
Dia menghilang entah ke mana.
Penjemputan paksa dilakukan setelah dia 3 kali mangkir dari panggilan penyidik guna memberi keterangan dalam kasus korupsi proyek e-KTP, dimana dirinya sebagai tersangka.
Bermacam alasan diungkapkan pihak Novanto untuk menghindari pemeriksaan, mulai dari sakit hingga memerlukan izin Presiden.
Terakhir, Novanto beralasan tak hadir karena sedang mengajukan uji materi terhadap Undang Undang KPK.
Tadi malam, jurnalis dan polisi mengerumuni rumah mewah Novanto, juga ada pula sejumlah politikus Partai Golkar yang keluar masuk rumah.
Baca: Rina Nose Pindah Agama? Sahabat Buka-bukaan, Ternyata Ini Agama Rina Nose Sekarang
Baca: Jangan Coba-coba Tarik Uang Jika Ada Beginian di Mesin ATM, Uang Kamu Langsung Hilang
Baca: 10 Fakta Persekusi Pasangan Kekasih, No 5 Astaga! RN dan MA Ternyata Beginian saat Digerebek
Rumah Novanto memiliki luas sekitar 1.600 meter persegi, yang terdiri atas 4 lantai dan dilengkapi tangga elevator (lift).
Nah, setiap lantai memiliki fungsi berbeda.
Selain luas, kamar mandi rumah ini juga sangat luas dan mewah.
Mengusung tema minimalis modern, kamar mandi ini dibagi menjadi dua bagian: area basah dan kering.