Pernyataannya menimbulkan kemarahan di antara komunis Bugis dan salah satu kelompok melakukan demonstrasi di luar kantor yayasan yang didirikan Mahathir di Putrajaya tanggal 18 Oktober lalu.
Pemimpin Partai Islam Se-Malaysia (PAS juga menyerukan mantan PM ini ditahan karena penghasutan, sementara Asosiasi Bugis Indonesia menuntut maaf dari Mahathir.
Pejuang Bugis tak mencuri
Mahathir sendiri telah menjelaskan bahwa komentarnya hanya diarahkan kepada "mereka yang mencuri uang".
Mahathir merupakan pengkiritik Najib dan menuduh perdana menteri korupsi menyusul berita terkait dugaan penggelapan di perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad, IMDB.
Sejumlah komentar yang menanggapi pernyataan Sultan Selangor ini termasuk dari akun Pgkpm @Pgkpm1 yang menyatakan, "Daulat Tuanku...Langkah tegas diperlukan untuk penghasutan...Tak boleh ada penghinaan terkait ras."
Sementara komentar lain dari Tun Faisal mantan pengurus organisasi Pemuda UMNO, koalisi yang memimpin di Malaysia, yang menulis, "Memang wajar Tuanku Sultan murka."
Mahathir sendiri meluruskan komentarnya dan mengatakan bahwa keturunan Bugis seharusnya tak bangga karena Najib menyebut diri sebagai pejuang Bugis.
"Apakah orang Bugis akan menerima bahwa perompak ini adalah keturunan Bagus? Saya rasa tidak," kata Mahathir dalam blognya.
"Saya tak pernah mengatakan semua orang Bugis perompak. Saya katakan bahwa Najib mungkin keturunan dari bajak laut Bugis," tambahnya.
"Pernyataan saya ditujukan kepada Najib, yang mengklaim ia adalah pejuang Bugis. Pejuang Bugis tidak mencuri. Najib adalah pencuri besar dan dikenal di seluruh dunia sebagai perampok," tulis Mahathir.(*)
Berita ini sebelumnya ditayangkan pada BBC Indonesia berjudul Mahathir sebut PM Najib keturunan 'bajak laut Bugis', Sultan Selangor 'murka'.