Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kursi Jabatan Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal kosong pada Februari 2018 mendatang atau tiga bulan lagi.
Hal tersebut karena agenda Sekda Sulsel Abdul Latief yang menyatakan siap bertarung dalam kontestasi Pilkada Pinrang.
Karena niat menjadi Bupati, Abdul Latief tentunya wajib mundur sebagai pegawai negara jika betul ingin maju menjadi kepala daerah ataupun pengurus partai politik.
Saat di konfirmasi, Abdul Latief pun membenarkan hal tersebut. Bahkan dirinya mengaku mendapat usungan partai politik.
Selain itu juga, mantan Kadis Bina Marga ini juga mendapatkan restu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Latief mengatakan semua berpotensi menjabat Sekda. Itu dikarenakan karena prestasi para perangkat kerja di kabinet Syahrul YL dan Agus Arifin Nu'mang memimpin Sulsel sudah di akui secara nasional.
Hanya saja, Latief ogah membeberkan siapa pejabat yang di maksud. Ia menyerahkan kepada Gubernur Sulsel yang menjawabnya.
"Saya tidak punya wewenang untuk menjawab ini. Coba ki tanya beliau (Gubernur)," ujar Latief.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut memilih bungkam.
"Belum... belum.. belum. Saya tidak mau jawab itu," kata Syahrul YL.
Hal yang sama diungkapkan Kepala BKD Sulsel Ashari F Radjamilo.
"Jangan mi tanya dulu soal itu, nanti Pa Sekda nakira mau diganti," katanya.
Masa jabatan Abdul Latief kata Ashari masih panjang, dari catatan BKD, jabatan Latief masih berlangsung hingga Agustus 2018.
Hanya saja jika Latief maju sebagai balon Bupati, ia harus mundur saat tahapan pendaftaran Pilkada pada Februari 2018 mendatang.
Beredar kabar, pejabat teras Pemprov Sulsel yang berpeluang menjadi Sekda Sulsel yakni mereka yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat I.
Pejabat yang berkompeten itu, diantaranya Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo (adik Kandung Gubernur), Kadis Pendapatan Sulsel Tautoto, Bappeda Sulsel Jufri Rahman. (*)