Laporan Wartawan Tribun Timur: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts menilai skuat asuhannya memang layak dan pantas meraih kemenangan PSM MAkassar atas Bhayangkara FC dalma laga lanjutan Liga 1 di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/10/2017).
Robert pun mengungkap salah satu kunci kemenangannya adalah pemain bermain tenang. Dan saat babak pertama berakhir 0-0, Robert pun menginstruksikan timnya mencari gol cepat memanfaatkan bola mati.
Baca: Kemenangan PSM Dipersembahkan untuk HUT Sulsel Ke-348, Ini Alasan Munafri
Baca: Ini 6 Fakta PSM kalahkan Bhayangkara 2-1 di Leg Pertama. Pelatih Perlu Simak Sebagai Modal Leg Kedua
"Kita layak menerima kemenangan ini, menahan tim tuan rumah di babak kedua itu sangat bagus dan di babak kedua kita mencetak dua gol dengan cepat,” ujar Alberts usai laga dalam jumpa pers.
“Gol cepat dan itu dari bola-bola mati, membuat Bhayangkara FC harus merotasi strategi permainannya. Ditambah lagi mereka mendapat kartu merah juga sangat mempengaruhi penampilan Bhayangkara FC," ungkapnya saat jumpa pers usai laga.
"Sebenarnya setelah unggul pemain kita bisa menambah lebih banyak gol tapi kita bisa lihat ada kaki-kaki yang lelah jadi hal itu tak bisa dipaksakan," tuturnya.
Baca: 4 Klub Raja Kandang di Liga1 Musim Ini, PSM Terkuat. 3 Lainnya?
Baca: PSM Menang atas Bhayangkara FC, Hamka Hamzah: Tetaplah Membumi
Dua gol PSM terjadi pada babak kedua dengan mencetak dua gol masing-masing pada menit ke-47 dan menit ke-49.
Jalannya Pertandingan
Sepanjang babak pertama kedua tim bermain imbang tanpa gol. Hal ini tak terlepas dari kondisi lapangan yang tergenang air lantaran hujan deras. Alhasil, aliran bola dari kaki ke kaki pemain begitu sulit.
Meski demikian beberapa peluang sempat tercipta. Diantaranya sepakan voli Zulham Zamrun pada menit pertama masih mengarah di pelukan kiper Bhayangkara, Awan Setho.
Begitupun dengan Bhayangkara yang memiliki dua peluang dari serangan sisi sayap. Memasuki pertengahan hingga menit-menit akhir babak pertama, PSM maupun Bhayangkara mulai berani bermain ngotot.