Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Sudah dua pekan Komite Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulbar menolak operasi pasien.
Hal itu disebabkan minimnya fasilitas di ruang operasi rumah sakit tersebut.
"Kami sudah dua minggu menolak pasien yang ingin dioperasi, karena kurangnya fasilitas, termasuk bahan habis pakai dan obat-obatan khusus," kata Ketua Komite Medik RSUD Sulbar dr Harpandi dalam konfrensi pers mengenai aksi mogok kerja dokter, Sabtu (7/10/2017).
Baca: Dokter RSUD Sulbar Mogok Kerja, Sekprov: Kita Beri Sanksi
Ia menyebutkan, aksi mogok kerja tersebut sebgai bentuk kegelisan para dokter rumah sakit karena minimnya fasilitas di RSUD Sulbar.
Harpandi berharap ada itikad baik dari manajemen rumah sakit untuk mengubah hal tersebut.
"Sudah berkali-kali kami menyampaikan, bahwa sekiranya rumah sakit mengupayakan kelengkapan fasilitas, karena bagi kami pelayanan yang prima harus ditunjang dengan ketersediaan fasilitas,," ucapnya.
"Tadi kita sudah lakukan pertemuan dengan Sekprov Sulbar membahas masalah ini dan sudah ada itikad baik dari pemerintah, beliau segera melakukan upaya pengadaan obat dan barang habis pakai," tutur Harpandi menambahkan.
Baca: Tak Ada Pelayanan Dokter, Pasien RSUD Provinsi Sulbar Ini Kecewa
Dia menjelaskan, dokter RSUD Sulbar selama ini bekerja dengan mempertaruhkan profesi demi untuk melayani pasien.(*)