Setidaknya dia sudah memimpin 15 pertandingan internasional dalam tempo 4 tahun terakhir,
Sejak tahun 2010 hingga 2012 dia jadi wasit berlisensi profesional Iran.
Dari situs resmi World Football, dalam 15 pimpin laga internasional, dia terbilang wasit dengan “julukan” Raja Kartu Kuning.
Di laga kandang dia keluarkan 50 kartu kuning. Rinciannya, 22 kartu kuning, dan laga tandang lebih banyak 28 kartu.
Sedangkan Red Card total 6 kartu. Dia mengusir 2 pemain tuan rumah dan 4 pemain dari tim tamu.
Sedangkan hadiah penalti dia berikan 4 ke tim tuan rumah dan lima ke tim tamu.
Rata-rata tiap pertadingan dia keluarkan 3,3 kartu kuning, dan hadiah penalti 0,60 peluang beri hadiah penalti.
Dia belum pernah memimpin laga di Indonesia. Namun di Asia, dia punya 10 pengalaman memimpin laga internasional.
Laga terakhir yang diapimpin 18 April 2017 lalu, saat memimpin laga antara tim profesional dari Singapura, Home United melawan tim liga 1 Myanmar, Yadanarbon. Laga dimenangkan Home United 4-1.
Bounyifard dan dua rekannya, tiba di Jakarta pada Selasa (14/08/17) lalu.
Sebelumnya, mereka memimpin pertandingan antara Arema FC melawan Persib Bandung pekan lalu.
“Ini akan menjadi laga kedua kami untuk memimpin pertandingan di strata tertinggi sepakbola Indonesia,” ucap wasit utama, Bonyadifard Mooud.
Dia mengakui tensi pertandingan Liga1 Indonesia sama dengan di negaranya.
“Dari satu pertandingan yang sudah kami pimpin, suasana dan tensi pertandingan mirip dengan kompetisi teratas di negara kami. Jadi, kami tak menemui banyak kendala,” sambungnya.
Saat memimpin laga, Persija Jakarta vs PSM Makassar, dia menghadiahkan 2 penalti. Masing-masing satu untuk PSM dan satu untuk Persija Jakarta.
Di menit 22 Wiljan Pluim gol penalti, lalu di menit 63 gol Reinaldo
Dua gol penyeimbang masing-masin dari Marc Klok (33) dan Bruno Lopes di menit ke 65.
Skor berakhir 2-2. PSM meraih satu poin.