TRIBUN-TIMUR.COM-MAKASSAR – Suporter PSM Makassar, ramai-ramai menghujat keputusan wasit, Bonyadifard Mooud (32 tahun).
Wasit asal Iran itu menganulir gol Willjam Pluim di menit ke 86 di paruh terakhir babak II Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Patriot Chandradibaga, Bekasi, Selasa (15/8/2017) sore.
Hastag (#) #WasitAsingRampokGolPSM pun mulai ramai di lini masa para suporter. Inilah bentuk kekecewaan atas kualitas wasit asal Iran .
Bonyadifard Mooud?
Bonyadifard Mooud jadi wasit utama. Dia didampingi Mirzabeigi Ali (Asisten Wasit I) dan Alinezhadian Saeid (Asisten wasit II).
Sedangkan wasit cadangan dari Indonesia; Agus Fauzan asal Sleman.
Sementara Match Commmisioner bernama Cahyanto asal Lamongan.
Baca: Trio Wasit Iran akan Pimpin Laga Persija vs PSM, Wasit Utama “Raja Kartu Kuning”
Bonyadifard Mooud (wasit utama), kemudian dan terbilang muda, 32 tahun.
Dia Lahir di Provinsi Bakhtiari, Iran 8 September 1985.
Bakhtari adalah satu dari 31 provinsi di tenggara Iran.
Provinsi berpenduduk 947 ribu Jiwa ini berbatasan langsung dengan Irak.
Provinsi ini juga dikenal dengan Chaharmahal dengan ibukota Shahr-e Kord. Luas provinsinya lima kali Makassar,
Bonyadifard adalah guru fisika di SMA Shahr-e Kord di Iran.
Bonyadifard sudah mengantongi lisensi FIFA sejak tahun 2013 lalu.