Guru TK Negeri Pembina Jeneponto Sulap Limbah Bambu Jadi Kerajinan Tangan

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil kerajinan tangan TK Pembina Kecamatan Turatea di pemerkan di Sarasehan Pencanangan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) Jeneponto di Stadion Turatea, Jl Stadion, Kecamatan Binamu, Kamis (10/08/2017).

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Jangan kira guru Taman Kanak-Kanak (TK) hanya bisa mengajarkan muridnya belajar sambil bermain atau sekedar bernyanyi.

Guru TK Negeri Pembina, di Desa Langkura, Kecamatan Turatea, Jeneponto, ternyata mampu menyulap limbah bambu menjadi berbagai bentuk kerajinan yang bernilai rupiah.

Seperti terlihat di pameran Sarasehan Pencanangan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) Jeneponto di Stadion Turatea, Jl Stadion, Kecamatan Binamu, Kamis (10/8/2017).

Baca: VIDEO: Kreatif, Begini Cara Wanita Jeneponto Sulap Tongkol Jagung Jadi Lampu Hias

Beragam bentuk kerajinan tangan mulai dari gantungan kunci, asbak, gelas, cerek air minum, tempat pulpen dan miniatur gendang tradisional.

"Belum lama juga kita buat kreatigitas begini baru setahun lebih, kita ambil bahannya itu dari limbah bambu bekas penrajing dinding di Rumbia," kata seorang guru TK Negeri Pembina Rosliah (49).

Dalam seharinya, Rosliah bersama empat rekannya dapat membuat satu jensi kerajinan berbahan dasar bambu.

Baca: Kisah Daeng Papi, Warga Miskin di Jeneponto Hidup dari Sampah Plastik

"Mudah saja, cukup dibentuk sesuai pola, lalu dihalusi terus diberi clear atau diplitur terus di lukis atau digambar, sehari bisa selesai satu," ujarnya.

Harga yang dijajakan Rosliah mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 150 ribu.

Untuk memperolehnya dapat ditemui di Lembah Hijau Rumbia (LHR) dan acara-acara guru di Jeneponto.(*)

Berita Terkini