Luthfi A Mutty: Politik Praktis Penuh Tipu Daya Tapi Perlu Etika

Penulis: Abdul Azis
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Muchtar Luthfi A Mutty

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota DPR RI Muchtar Luthfi A Mutty mengakui politik praktis penuh dengan tipu daya.

Baca: Bersih Dari Korupsi, Alasan Luthfi A Mutty Dukung Agus AN

Meski penuh tipu daya, kata mantan Bupati Luwu Utara dua periode tersebut, tetap saja diperlukan adanya etika.

Berikut ulasan Lutfi A Mutty soal Politik dan Etika:

Arena politik praktis memang penuh dengan tipu daya. Tetapi menurut saya tetap saja diperlukan etika didalamnya.

Asas praduga tak bersalah yang selalu jadi alasan seseorang untuk menolak mundur, meskipun dia telah ditetapkan sebagai tersangka, adalah cermin bahwa tingkat etika kita dalam berpolitik masih rendah.

PM Korsel (Lee Hae Chan) yang mundur dari jabatannya 2006 silam mungkin dapat menjadi contoh betapa para pemimpin Korsel sangat menjunjung tinggi etika dalam berpolitik.

Lee mundur karena dua alasan; pertama dia bermain golf ketika negara sedang menghadapi pemogokan karyawan kereta api nasional. Tindakannya itu diniai tidak pedulu dengan masalah bangsa. Padahal, dia main golf di hari libur.

Kedua, Lee ketahuan bermain golf dengan seorang pengusaha yang pernah dipenjara karena melakukan manipulasi harga. Untuk itu, maka Lee meminta maaf atas tindakan yang seharusnya tidak dia lakukan.

Rupanya bagi masyarakat yang beradab, etika sebagai acuan perilaku lebih dikedepankan dibanding hukum dan kita sepertinya masih jauh dari perilaku itu. (*)

Berita Terkini