Tapi Bukan Kami Punya
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil ke sini.
Dilihatnya Garuda Pancasila
Tertempel di dinding dengan gagah.
Dari mata burung Garuda
Ia melihat dirinya
Dari dada burung Garuda
Ia melihat desa
Dari kaki burung Garuda
Ia melihat kota
Dari kepala burung Garuda
Ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
Tapi bukan kami punya
Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
Tapi bukan kami punya
Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
Tapi bukan kami punya
Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
Tapi bukan kami punya
Demikian puisi karya Denny JA yang dibacakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Rapimnas Partai Golkar, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5/2017).
Dalam pembukaan Rapimnas ini, Gatot juga memaparkan materi dengan tema 'Menjaga Keutuhan Bangsa'
Lewat potongan video yang diunggah Denny JA di akun twitter dan facebooknya, dia menuliskan soal isu ketidakadilan sosial yang relevan dengan kondisi saat ini.
Antara lain bunyinya: Desa semakin kaya tapi bukan kami punya. Kota semakin kaya tapi bukan kami punya.
Denny mengaku mendapatkan video itu dari Nurul Arifin, Ketua DPP Golkar bidang komunikasi dan media.
"Saya senang jika semakin banyak pemimpin membaca puisi," kata Denny dikutip Tribunnews.com.
Dirinya lalu mengutip ucapan John F Kennedy yang terkenal, 'Jika saja semakin banyak politisi membaca puisi, dan semakin banyak penyair tahu politik, dunia akan lebih baik'.
Lebih lanjut Denny juga mengapresiasi Jenderal Gatot yang memang peka dengan batin masyarakat.
"Tentu Jenderal Gatot juga merasa isu ketidakadilan sosial adalah penyakit masyarakat," katanya. (Wahyu Aji/Tribunnews.com)
Artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul: Ini Puisi Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Rapimnas Golkar