Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Sulsel tak yakin dengan hasil survei Populi Center.
Juru Bicara PAN Sulsel, Irfan AB menganggap survei Populi Center tidak kredibel.
"Perlu kita tahu siapa yang biayai survei ini. Biasanya survei yang di-publish tujuannya untuk mempengaruhi opini publik," katanya.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel ini mengatakan PAN perlu hasil survei pembanding lainnya yang lebih krebidel dan punya track record meyakinkan.
Berdasarkan survei Populi Centre, jika pemilu hari ini, responden memilih partai yakni Golkar (40,1 persen), Nasdem (9,5 persen), PDIP (5,4 persen), Gerindra (4,8 persen), Demokrat (2,9 persen), PKS (2,5 persen).
Sedangkan, PKB (2,3 persen), PPP (1,9 persen), PAN (1,8 persen), Perindo (1,3 persen), Hanura (1,0 persen), Idaman (0,3 persen), PSI 0,3 persen), PPI (0,3 persen) dan 26,1 persen belum memilih.
Waktu pengambilan data antara 26 April-2 Mei 2017.
Track Record Populi Center
Populi Center pernah melakukan survei menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta denga hasil sebagai berikut: PDIP meraih 18,3 persen, Partai Demokrat (13,2 persen), Gerindra (10,8 persen), dan PKS (8,3 persen).
Selanjutnya, Partai Golkar (5,3 persen), PPP (3,7 persen), Nasdem (2,8 persen), PKB (2,3 persen), Hanura (1,2 persen), PAN (0,8 persen), PBB (0,5 persen), Perindo (0,3 persen), dan Partai Solidaritas Indonesia (0,3 persen).
Populi Center diketuai oleh Nico Harjanto adalah pengajar di Paramadina.
Pada survei debat pertama putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, 13 Januari 2017, Populi Center mengeluarkan survei dengan kemenangan BTP‐Djarot (36,5), Anies‐Sandiaga (25,5 persen), dan Agus‐Sylvi (17,8 persen).
Debat pertama putara kedua, 15 Februari 2017. BTP‐Djarot (40 persen), Anies‐Sandi (30,3 persen) dan dan Agus‐Sylvi (21,8 persen).
Setelah putara kedua tak ada lagi survei elektabilitas dari Populi Center.