TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta periode tahun 2017 hingga 2022, Sadiaga Salahuddin Uno (47) memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Nur Asia.
Ketiga putra dan putri sandiaga, yakni Anneesha Atheera Uno (19), Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno (dua putri dan satu putra).
Si sulung kini sedang menempuh pendidikan pada Northeastern University di Boston, Amerika Serikat.
Saat masa kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga sempat membawa Anneesha keDuri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kehadiran Anneesha di tengah warga sontak menjadi bahan pembicaraan.
Sebagian warga memuji akan paras ayu dara kelahiran 25 Juli 1997 itu.
"Itu anak Pak Uno (Sandiaga), ya? Cantik," kata warga Duri Kosambi memuji kecantikan Anneesha, Minggu (29/5/2016).
Kecantikan Anneesha rupanya tak hanya memikat warga Jakarta, namun juga pada media sosial Kaskus.
Kaskuser pemilik akun cacatdidinding malah mengusulkan, bagaimana jika si sulung putri Sandiaga dijodohkan dengan si sulung putra Basuki Tjajaha Purnama, Nicholas Sean.
Basuki kini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta dan pada Oktober 2017, dia akan mulai digantikan Anies Baswedan sebagai pemenang kontestasi politik.
Menurut kaskuser, jika anak Sandiaga dan Ahok, sapaan Basuki, dijodohkan, maka tak ada lagi permusuhan di antara para kelompok pendukung.
"Cantiknya Anak Sandi Uno, Jodohin aja sama Anaknya Ahok, gmn ?"
"asli ane angkat topik ini gegara liat anaknya cantik gan, sempat terbersit pertanyaan gmn ya kalo dijodohin sama anaknyya ahok? bakal Harmonis pasti Jakarta. tapi sekali lagi ini cuma mimpi ane gan," demikian ditulis cacatdidinding.
Anneesha hampir sebaya dengan Nicholas.
Anneesha lahir pada tahun 1997, sedangkan Nicholas pada tahun 1998 atau usia mereka hanya selisih satu tahun.
Jika Anneesha kuliah di luar negeri, Nicholas memilih kuliah pada Universitas Indonesia.
Ahok Akui Mending Anies Jadi Gubernur Dibanding Dirinya karena Alasan ini
Ahok akhirnya bertemu dengan bakal penggantinya, Anies Baswedan.
Didampingi anggota tim pemenangannya, Erwin, Anies datang ke Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017).
Kepada Tribun-Timur.com, Erwin sekaligus mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini memberi bocoran perihal pertemuan terbatas ini.
Baca: Anies Janji Tutup Usai Ahok Ungkap Ada Surga Dunianya, Intip Gimana Kelakuan Orang di Alexis
Pertemuan singkat ini, satu di antaranya membahas pentingnya persatuan di masyarakat Jakarta setelah Pilkada.
"Rokonsiliasi tim pendukung dan sinkronisasi program jadi pembicaraan yang serius," ujar Erwin, menjawab pesan singkat usai pertemuan.
Baca: Tweeps Ungkap Sosok Paling Berjasa Tumbangkan Ahok, Layak Dapat Ballon dOr Seperti Messi
CEO Bosowa Corporation ini pun menceritakan, usai sarapan dan bicara serius, Ahok sempat berkelakar.
"Ahok bilang kalau saya jadi (gubernur) banyak demo, mending Pak Anies, nggak ada demo," ujar Ahok yang diikuti tawa level ngakak di antara mereka.
Erwin menggambarkan pertemuan itu amat cair dan penuh canda.
Baca: Ogah Sia-siakan, Ternyata Anies-Sandi Siapakan Jabatan Strategis ini untuk Ahok
"Mereka memberi kita dan anak negeri dan para calon pemimpin negeri ada teladan, ada sportivitas Ahok, ada i'tikad baik dari Anies, jadi klop," ujar Erwin.
"Kita mengirimkan pesan kepada semua khususnya kepada pendukung untuk menjaga persatuan," kata Anies kepada Ahok.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap pertemuan awal mereka berdua merupakan proses awal rekonsiliasi yang dicontohkan dengan baik kepada masyarakat.
Baca: 5 Penyebab Ahok Kalah di Pilgub Jakarta Putaran II, Nomor 3 dan 4 Bikin Dia Tak Disukai Pemilih
Pertemuan ini menyusul hitung cepat (quick count) yang memenangkan pasangan Anies dan Sandiaga Uno pada pemungutan suara putaran kedua.
"Kita berharap begitu (ada persatuan). Karenanya kita mulai ketemu awal. Kami ingin kita tidak menengok ke belakang terlalu lama," ucap Anies sebagaimana ditirukan Erwin.
Ogah Sia-siakan, Ternyata Anies-Sandi Siapakan Jabatan Strategis ini untuk Ahok
Usai kalah, apa akan dilakukan Ahok dan Djarot selanjutnya?
Ahok memilih bakal senang-senang bersama dengan keluarganya sebab selama ini waktu kebersamaan dengan keluarga sangat kurang.
"Saya mau jalan-jalan beli Range Rover, jual tanah. Ngapain lagi kerja sampai malam ngurusin orang. Sama keluarga, bisa jalan-jalan naik Range Rover," ujar Ahok dalam diskusi buku 'A Man Called Ahok' di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Ahok mengaku dirinya ikhlas bila tak terpilih lagi untuk memimpin pemerintahan Jakarta dua periode.
Lebih mengejukan, Ahok mengaku ditawari pekerjaan bergaji Rp 250 juta per bulan bila tak gagal menjabat lagi gubernur.
"Ada yang sudah nawarin kok gaji Rp 250 juta per bulan di luar bonus. Mana bisa dapat duit segitu kalau jadi gubernur," ujarnya tertawa.
Sebelumnya, Anies pernah menyatakan ingin menjadikan Ahok sebagai satu di antara penasihatnya aapabila mereka terpilih sebagai gubernur.
Menurut Sandiaga, ide untuk menjadikan Ahok sebagai penasihat itu muncul setelah ia dan Anies mengunjungi mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso,di rumahnya di Jalan Kalimanggis, Jatikarya, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/3/2017).
Sandi, sapaan Sandiaga, mengatakan, saat masih memerintah, Sutiyoso sempat menjadikan beberapa mantan gubernur DKI Jakarta sebagai penasihat, termasuk Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977.
"Menurut saya nanti di kepemimpinan Mas Anies dan Sandi, kita juga harus merangkul, termasuk Pak Basuki, nanti kita harus ajak sama-sama memikirkan. Supaya continuity, enggak ganti gubernur semua ganti," kata Sandi.
Pada kesempatan yang sama, Anies menyampaikan, menjalankan prinsip kontinuitas akan membuat gubernur yang sedang memerintah punya hubungan baik dengan pendahulunya.
Selain itu, gubernur yang sedang memerintah bisa menghargai hasil kerja pendahulunya.
"Seperti bangun rumah. Ada yang ngerjain fondasi, ada yang ngerjain temboknya, ada yang ngerjain genteng. Cuma kalau itu beberapa periode, yang kelihatan ya yang genteng saja, padahal sebenarnya prosesnya panjang," kata Anies.
Lalu, bagaiaman tanggapan Ahok?
Ternyata, dia tak langsung mengiyakan.
Saat dikonfirmasi hal tersebut, dirinya malah tertawa.
"Terimakasih. He-he-he," kata Ahok, di Hotel Novotel, Jakarta Barat, Kamis (9/3/2017).(*)