TRIBUN-TIMUR.COM- Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) penyiraman air keras ke penyidik senior KPK di Kelapa Gading, polisi mengamankan sejumlah barang bukti cangkir atau muge seng hijau belirik diduga milik pelaku.
Olah TKP dilakukan jajaran petugas Polres Metro Jakarta Utara di Jalan Deposito T No 08 RT 03 RW 10, Kelurahan Pesanggrahan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, pada Selasa (11/4/2017) pagi, usai menerima laporan kejadian.
Baca: Novel Baswedan Tak Pandang Bulu, dari Burung Walet, Simulator SIM hingga Air Keras
Baca: Fakta-fakta tentang Sepupu Anies Baswedan yang Disiram Air Keras, Novel Baswedan
Ketua RT 03 RW 10, Wisnu Broto, menceritakan selain cangkir dan puntung rokok, petugas juga mengamankan kulit pohon, daun, serta pakaian Novel Baswedan.
"Saat ikut mengantarkan Pak Novel ke rumah sakit. Setelah tersiram, pak Novel tak berusaha berlari meminta pertolongan ke masjid lagi.
Tapi, karena matanya tidak melihat kena air keras, dia menabrak pohon dan kepala terbentur pohon.
Makanya kulit pohonnya dicongkel dan dibawa polisi. Pakaiannya, sandal dan kopiah putih Pak Novel juga dibawa petugas," cerita Wisnu di lokasi kejadian.
Baca: Detik-detik Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras
Diberitakan, penyidik senior KPK Novel Baswedan mendapat serangan siraman air keras dari dua orang tak dikenal.
Kejadian itu saat Novel berjalan menuju rumah sepulang menunaikan Salat Subuh.
Pantauan Tribun, titik lokasi kejadian masih terpasang garis polisi.
Sejumlah bercak warna putih diduga sisa air keras tampak masih terlihat di permukaan jalan.
Kondisi Mata Kiri Novel
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo menuturkan saat ini penyidik senior KPK, Novel Baswedan dalam kondisi yang baik dan dalam keadaan sadar.
Hal itu disampaikan usai menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
"Sudah baik, sudah sadar bisa diajak bicara," jelasnya.
"Kami minta doanya saja," lanjut dia.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Dwiyono yang menyampaikan bahwa saat ini kondisi Novel dalam keadaan baik.
Namun begitu mata sebelah kiri Novel masih lebam dan biru akibat penyiraman cairan yang diduga air keras tersebut.
"Sudah bisa bicara, tapi masih dirawat intensif oleh tim dokter," kata dia.
Baca: Novel Baswedan Pimpin Penggeledahan Ruangan Pimpinan DPRD Jakarta
Baca: Novel Baswedan Harap Polri Tak Pidanakan Orang karena Benci
Cari Pelaku
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M Syarif meminta Bareskrim Polri segera menangkap dan mengusut pelaku, serta motif penyerangan dengan air keras kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Akibat penyerangan yang dialami Novel pagi tadi, Selasa (11/4/2017) mata dan keningnya mengalami luka bakar dan saat ini menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kami akan melaporkan ke Mabes Polri supaya pelakunya bisa diusut tuntas," tegas Laode M Syarif.
Baca: Novel Baswedan Ahli Ibadah, Bukan Tipe Pengekor dan Penjilat Atasan
Laode M Syarif juga meminta agar bukan hanya pelaku penyerangan air keras yang diusut tapi juga aktor intelektualnya.
"Semuanya harus bisa diungkap secara terang benderang untuk memberikan efek jera pihak yang kerap mengintimidasi kerja-kerja aparat penegak hukum," tambah Laode M Syarif.
Seperti diberitakan sebelumny, penyidik KPK Novel Baswedan diteror usai salah subuh berjemaah di masjid di sekitar rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Wajah penyidik senior KPK tersebut disiram air keras oleh seseorang yang tidak dikenal.
"Ya benar. Disiram (air keras, red) habis salat subuh tadi," ujar Laode.
Laode mengatakan, saat ini Novel masih dirawat di instalasi gawat darurat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kronologi
Novel Baswedan diteror dua orang pengendara motor tak dikenal.
Dia disiram air keras seusai salat subuh di masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Novel selesai salat subuh sekitar pukul 05.10 WIB. Saat itu, dia berada di depan masjid Al Ihsan.
Tiba-tiba Novel dihampiri oleh dua orang laki-laki tidak dikenal.
"Langsung menyiram dengan menggunakan air keras dan mengenai mukanya," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (11/4/2017).
Air keras itu, menyebabkan Novel bengkak di kelopak mata bagian bawah kiri dan berwarna kebiruan.
Serta bengkak di dahi sebelah kiri dikarenakan terbentur pohon.
"Selanjutnya pelaku melarikan diri. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading guna pertolongan dan saat ini dalam perawatan di kamar nomor 508," ujar Argo.
Kasus ditangani Kepolisian Sektor Kelapa Gading.
Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara di masjid Al Ihsan.
"Kemudian, mencari saksi-saksi, bukti, dan informasi di TKP," ujar Argo.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta aparat kepolisian segera mengusut kasus kekerasan fisik yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Menurut Arsul, aparat penegak hukum harus memberikan prioritas penanganan kasus tersebut.
"Apalagi yang dialami NB (Novel Baswedan) bukan kejadian yang pertama. Ini perbuatan ‘terorisme’ terhadap penegak hukum yang harus ditangani secara serius," kata Arsul dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (11/4/2017).
Kekerasan fisik itu terjadi di dekat masjid yang berada di sekitar kediaman Novel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Novel disiram air keras oleh orang tidak dikenal.
Selain pengusutan, Arsul meminta, KPK membenahi kembali manajemen prosedur operasional standar dalam mengamankan jajaran penegak hukumnnya.
Baik itu penyelidik, penyidik, maupun jaksa penuntut umum.
"Sudah saatnya KPK me-Review kembali SOP pengamanan jajaran penegak hukumnya," ujar Arsul Sani.
Untuk diketahui, pasca-serangan fisik tersebut, Novel kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. (Tribunnews.com/Kompas.com)