Enam Siswa SMP 4 Bantimurung Dipergoki Ngelem oleh Warga

Penulis: Ansar
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

okasi gudang tua milik KUD Bantimurung, di Lingkungan Pakalu, Kelurahan Kallabirang, dijadikan oleh enam siswa SMPN 4 Bantumurung, isap lem fox saat masih jam belajar.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Lokasi gudang tua milik KUD Bantimurung, di Lingkungan Pakalu, Kelurahan Kallabirang, dijadikan oleh enam siswa SMPN 4 Bantumurung, isap lem fox saat masih jam belajar.

Enam siswa tersebut dilihat langsung oleh seorang warga, Ramli saat keasyikan ngelem, di gudang yang tidak difungsikan itu, pukul 11.30 wita, Senin (10/4/2017).

Ramli mengatakan, selain ngelem siswa tersebut juga merokok dan minum ballo. Keenam siswa tersebut sudah beberapa kali ngelem dan meresahkan warga sekitar gudang.

"Tadi saya lihat anak SMP 4 ngisap lem di belakang gudang dekat rumah. Banyak warga lain yang lihat. Siswa ini seperti tidak bersalah dan tidak peduli," katanya.

Ramli sudah melaporkan hal tersebut ke pihak sekolah. Rencananya, besok pihak sekolah akan memanggil siswa yang ngelem tersebut.

"Tadi setelah difoto, warga memarahi siswa ini. Warga bilang apa mubikin disitu. Namun siswa itu langsung menendang dinding salah satu warung dekat gudang," katanya.

Hal ini membuat warga naik pitam dan langsung mengejar komplotan anak tersebut. Hanya saja, siswa ini berhasil melarikan diri.

Ramli berharap, pihak sekolah memanggil para orangtua siswa tersebut karena sering bolos untuk minum ballo, ngelem dan merokok.

Selain itu, seluruh tenaga pendidik juga diharapkan melakukan pengawasan ketat dan mencegah siswanya untuk komsumsi barang yang membahayakan keselamatannya.

"Anak-anak di usia ini dalam kondisi darurat ngelem. Makanya diperlukan pengawasan ketat dari guru saat anak-anak di sekolah," katanya.

Bolosnya siswa tersebut disebabkan karena kurangnya pengawasan sekelah. Hal ini membuat siswa bebas melakukan hal semaunya.

Untuk mencegah siswa terlibat dari aktivitas yang merugikan dan membahayakan, sebaiknya pihak sekolah mengangaktifan gerakan Mengaji.

"Gerakan megaji ini sangat bermanfaat. Anak -anak ini harus disibukkan dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga dapat terhindar dari kegiatan negatif," katanya.

Berita Terkini