"Ada ini uangnya kodong (kasihan) dia simpan,” kata ayah kandung almarhum, Muh Ramli (50), kepada reporter Tribunsulbar.com Nurhadi Para’ di kediaman duka, Desa Salubiro, Kamis (30/3/2017).
"Dia simpan ini uangnya untuk ongkos dia pakai ke sana lihat anaknya, karena sekalian mau juga rencana puasa di sana,” tutur Ramli menambahkan.
Baca juga: Ayah Akbar: Langsung Lembek Badanku Dengar Anakku Ditelan Ular Piton
Baca juga: EKSKLUSIF: 10 Foto Jejak Pertarungan Akbar Vs Ular Piton di Kebun Sawit Mamuju
Baca juga: Ini Bedanya Ular Piton Pemangsa Akbar dari Piton Kebanyakan, Petani Sawit Salubiro Masih Ketakutan
Hanya saja, Ramli belum melihat,“ di mana itu uangnya (uang Akbar) disimpan," kata Ramli dengan pelan, matanya berkaca-kaca.
Impian sirna. Akbar meninggalkan Muna dua anak selama-lamanya.
Baca juga: Beginilah Media Amerika dan Inggris Berkiblat ke Tribun Timur Terkait Ular Piton Sulbar
Jenazah Akbar dimakamankan di pekuburan Islam, Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.
"Anak pertamanya berusia lima tahun,sementara anak keduanya baru berusia tiga bulan," ujar Ramli.
Tiga bulan sebelum kematiannya, Akbar mengantar Muna ke Palopo, kampung halaman Muna.
Setelah 10 hari kelahiran anak kedua mereka, Akbar kembali ke Salubiro mengais nafkah.
“Mau sekali lihat itu anaknya yang bayi, karena Akbar tinggalkan saat bayi berusia 10 hari, tapi,” kata Ramli, menangis.
Baca juga: Ular yang Menelan Akbar Diakui Piton Ganas, Masih Ada 5, Petani Salubiro Takut ke Kebun
Akbar, di mata keluarga, adalah sosok pendiam.