Celebes Explore Tribun Timur

Merambah Air Terjun Kahayya di Kaki Gunung Lompo Battang

Editor: Ridwan Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BULUKUMBA ternyata tidak hanya punya semenanjung pantai yang terbentang indah di kawasan Tanjung Bira di Kecamatan Bonto Bahari, tapi nun jauh di pelosok pegunungannya, Bumi Panrita Lopi, julukan Bulukumba, juga menyimpan potensi wisata air terjun yang masih "perawan".

Di bagian barat daerah ini, di dataran tinggi Kecamatan Kindang, tepatnya di Desa Kahayya, rupanya terdapat beberapa titik air terjun yang terselubung di balik pegunungan di kaki Gunung Lompo Battang ini.

Salah satu yang belum terjamah dan kemudian dijelajahi tim Celebes Explore Tribun Timur, akhir pekan lalu, adalah air terjun yang tinggi menjulang yang berada di Dusun Kahayya, Desa Kahayya.

Air terjun ini adalah salah satu dari sedikitnya empat air terjun yang dimiliki Desa Kahayya. Air terjun yang sebetulnya belum memiliki nama ini punya kembaran yang terpisah beberapa kilo di kawasan hutan dan perkebunan kopi di Kahayya. Namun, air terjun itu sudah memiliki nama yaitu Air Terjun Gamacayya.

Air Terjun Gamacayya juga tinggi menjulang dan debit airnya lebih besar dibanding air terjun kembarannya yang belum memiliki nama. Air terjun yang belum memiliki nama ini sementara hanya diberi nama Air Terjun Kahayya saja karena berada di wilayah Dusun Kahayya.

Penamaan itu diberikan oleh tim Dinas Pariwisata Bulukumba bersama tim konsultan LIPI dan Kementerian Kehutanan dan Tim Celebes Explore Tribun Timur yang bersama-sama beberapa warga setempat membuka jalur dan menjangkau air terjun ini.

Air terjun ini kira-kira memiliki ketinggian 50 meter. Tebingnya tegak lurus nyaris tak memiliki kemiringan. Meski debit airnya tak sebesar kembarannya, Air Terjun Gamacayya, namun suhu airnya dingin dan menyegarkan.

Air terjun ini nyaris tak terjamah. Hanya beberapa warga desa saja yang pernah ke tempat ini dan setelah itu ditinggalkan.  Jalur menuju air terjun ini cukup sulit dijangkau karena harus menyusuri medan terjal dan aliran sungai dengan bebatuan besar.

Bahkan, beberapa titik di aliran sungai harus didaki dengan bantuan batang pohon sebagai pijakan kaki agar bisa naik ke atas aliran sungai menuju titik air terjun.

Pendakian
Perjalanan dari Dusun Kahayya ke lokasi air terjun berjarak sekitar 2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam lebih pendakian menyusuri aliran sungai.
Dusun Kahayya, Desa Kahayya, berjarak sekitar 35 km dari pusat kota Bulukumba dengan jarak tempuh sekitar 30 menit berkendara.

Akses masuk ke wilayah desa belum mulus keseluruhan. Sebagian besar masih pengerasan. Meski demikian, kendaraan roda empat telah bisa menjejali desa ini hingga ke tiga dusunnya.

Air Terjun Jodoh
Karena belum memiliki nama, tim Dinas Pariwisata, Dinas Tata Ruang dan Permukiman, tim Celebes Explore Tribun Timur, dan warga dusun setempat akhirnya menyepakati air terjun di Kahayya ini diberi nama sementara yaitu Air Terjun Jodoh.

Penamaan itu tak lepas dari usulan Sekretaris Dinas Pariwisata Bulukumba, Andi Mattampawali AS, yang akhirnya disetujui rombongan dari kaum pria.

“Karena kita disini ada yang duda dan masih lajang, maka kita beri saja nama air terjun ini sebagai Air Terjun Jodoh. Semoga yang telah mengunjungi air terjun ini bisa segera dapat jodoh," ujar adik kandung Bupati Bulukumba, Andi Sukri Sappewali, ini.(*)

Berita Terkini